Media Rohani Terlengkap & Terpercaya


Input your search keywords and press Enter.

Yesus dan Politik (Part III)




eBahana.com – Yesus memulai tugas pelayanan pada usia kurang lebih 30 tahun, diawali dengan dibaptis Yohanes Pembabtis di sungai Yordan. Mengapa Dia harus dibaptis oleh Yohanes Pembabtis? Ia adalah Allah, bahkan ketika Dia datang ke sungai Yordan, Yohanes mengatakan, “Akulah yang perlu dibabtis oleh-Mu dan Engkau yang datang kepada-Ku” Dengan menerima babtisan Yohanes di Sungai Yordan Ia menunjukan eksistensinya sebagai manusia sejati yang membutuhkan pengurapan Tuhan sekaligus Dia menunjukan bahwa Dia sebagai Anak Allah.

“Biarlah hal itu terjadi karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah.”

Apa yang dilakukan Yesus bukan semata-mata untuk memenuhi keinginan diri sendiri (pencitraan) tetapi karena menggenapkan seluruh kehendak Allah. Baptisan itu bukan hanya berbicara pengurapan atau jati diri tetapi juga berbicara soal kehendak Dia. Yang menarik yang perlu ditelaah lebih lanjut adalah kata “sepatutnya dan menggenapkan.” Kata sepatutnya itu ada benang merahnya dengan sesama manusia sedangkan kata menggenapkan ada hubungan dengan otoritas Allah. Yesus sebagai Allah sejati dan manusia sejati melakukan hal itu dengan. Sebagai pengikut Yesus apa pun profesinya harus berusaha untuk meneladani Yesus dalam hal kerja kerasnya termasuk dalam bidang politik. Untuk menjadi seorang legislatif, eksekutif dan yudikatif. Setiap pengikut Kristus yang ingin terjun di dalam dunia politik jangan karena keinginan dan kehendak rakyat dan kehendak Tuhan. Bagaimana untuk mengetahui bahwa itu kehendak Tuhan dan kehendak rakyat atau bukan? Semua bisa kita uji dengan bergumul kepada Allah dengan berdoa kalau perlu dengan puasa. Disamping itu harus bisa bersosialisasi dan berorganisasi (mengorganisir). Dalam istilah Alkitabnya “ora et labora” berdoa sambil bekerja. Pengikut Kristus harus berpolitik padi menguning (semakin berisi semakin merunduk).

SANYO DIGITAL CAMERA

“Sesudah dibaptis Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya. Lalu terdengarlah suara dari surga yang mengatakan: Inilah Anakku yang Ku kasihi kepada-Nyalah Aku berkenan”

Baptisan itu adalah pengukuhan dan pengakuan bahwa seseorang itu sudah ada dan tercatat dalam suatu kelompok tertentu. Bagi pengikut Kristus baptisan memetraikan kita sebagai keluarga kerajaan Allah. Baptisan juga bisa disebut deklarasi dukungan yang dilakukan oleh Allah Bapa kepada Yesus selaku Anak Allah. Kata, “Inilah Anakku yang Ku kasihi kepada-Nyalah Aku berkenan.” Dalam berdemokrasi atau berpolitik dukungan dari berbagai pihak adalah sangat penting, bagaimana bisa berhasil seorang legislatif (anggota DPR, DPRD, DPD), eksekutif seperti bupati, wali kota, gubernur dan presiden dan yudikatif seperti hakim, jaksa dan penegak hukum yang lain.

Sudah bukan rahasia umum lagi kalau untuk meraih dukungan itu dengan banyak melakukan politik uang dan berbagai bentuk kecurangan seperti hoax, fitnah dan yang lainnya. Sebagai pengikut Kristus harus berdemokrasi dan berpolitik mempunyai nilai iman Kristen yang rendah hati, penuh kasih, harus mampu menghadirkan damai sejahtera. Kalau pengikut Kristus mau terjun ke dalam dunia politik harus melakukan politik buah Roh, dengan demikian maka dukungan demi dukungan akan kita peroleh dengan kata lain duduk menjadi legislatif, eksekutif dan yudikatif. Markus Sulag



Leave a Reply