Media Rohani Terlengkap & Terpercaya


Input your search keywords and press Enter.

Politik Kebohongan




eBahana.com – Setelah Yesus mati di kayu salib dan dikuburkan ternyata muncul permasalahan yang baru dan dianggap akan mengganggu kenyamanan dalam tugas para pemimpin Yahudi. Apa akan dilakukannya: “Keesokan harinya sesudah hari persiapan datanglah imam-imam kepala dan orang-orang Farisi bersama-sama menghadap Pilatus.” Apa yang dimaksudkan hari persiapan? Hari persiapan adalah hari untuk melakukan persiapan menjelang hari Paskah (memperingati keluarnya bangsa Israel dari perbudakan bangsa Mesir). Lalu apa tujuan dari imam-imam kepala dan orang farisi menghadap Pilatus? Setelah mereka dihadapannya: Mereka berkata: “Tuan, kami ingat bahwa si penyesat itu sewaktu hidup-Nya berkata: Sesudah tiga hari Aku akan bangkit.”Mereka tidak percaya apabila Yesus adalah Mesias yang dijanjikan Allah dalam perjanjian lama tetapi mengapa mereka sangat terganggu dengan ucapan-Nya yang pernah mereka dengar yang mengatakan: “Sesudah tiga hari, Aku akan bangkit.” Dan itu yang namanya aneh tetapi nyata, tidak percaya kepada apa yang disampaikan-Nya tetapi salah satu perkataan yang disampaikan dan didengarnya menjadikan mereka galau dan resah serta gelisah dalam hati. Karena kegalauan dan keresahan itu tidak terkendali terus menghantuinya sehingga mereka menghadap Pilatus. Kekhawatiran yang berlebihan sehingga mereka meminta serdadu Serdadu Pilatus untuk ikut menjaga kuburan Yesus. Untuk meyakinkan Pilatus supaya percaya bahwa apa yang disampaikan itu benar mereka memproduksi kebohongan (hoax) salah satu berita tersebut adalah sebagai berikut: “Karena itu perintahkanlah untuk menjaga kubur itu sampai hari yang ketiga; Jikalau tidak, murid-murid-Nya mungkin datang untuk mencuri Dia, laku mengatakan kepada rakyat: Dia telah bangkit dari antara orang  mati, sehingga penyesatan yang terakhir akan lebih buruk akibatnya dari yang pertama.”

Kebohongan kebohongan yang diproduksi oleh imam imam kepala dan orang Farisi adalah: “Murid-murid-Nya mencurinya dari dalam kubur lalu dilanjutkan dengan:” lalu mengatakan bahwa Dia sudah bangkit.” Selanjutnya adalah: “Penyesatan yang terakhir akan lebih buruk dari yang pertama.” Yang menjadi pertanyaan kapan kejadianya penyesatan yang pertama?” Yaitu selama kurang lebih tiga setengah tauan yang dilakukan-Nya seperti mengajar, menyembuhkan berbagai penyakit, membangkitkan orang mati, hal ini yang dimaksudkan penyesatan pertama. Dan ternyata Pilatus begitu percaya pada hoax atau berita bohong yg disampaikan mereka sehingga: Kata Pilatus kepada mereka:” Ini penjaga penjaga bagimu, pergi dan jagalah kubur itu sebaik baiknya.”

Dan itulah yang terjadi dengan situasi ini, jika realita kehidupan ini hanya diisi dengan produksi kebohongan demi kebohongan maka menghasilkan sesuatu yang tidak baik baik pribadi maupun di masyarakat bahkan tatanegara sekalipun. Apabila dibangun dengan hoax maka umur negara ini akan pendek. Karena kebohongan itu pasti memunculkan ketidakpercayaan publik para pemimpin. Oleh karena itu politik kebohongan hanya bisa dilawan oleh rekam jejak yang baik yang diterangi oleh firman dan kuasa Roh Kudus.

Maka pergilah mereka dan dengan bantuan dan dengan bantuan penjaga-penjaga itu mereka memeterai kubur itu dan menjaga-Nya.

Seharusnya sebagai imam imam kepala dan ahli Taurat tahu bahwa berapapun serdadu-serdadu yang mereka miliki dan menjaga kubur Yesus dengan meterai beberapa pun jumlahnya pasti akan bisa jebol dan dihancurkan oleh kuasa Tuhan. Oleh karena itu apabila menjadi politikus dan menjadi seorang pemimpin harus jujur dan baik (berintegritas dan mempunyai kapabilitas) dan itu apabila mendasarkan diri pada politik kasih Kristus dan kuasa Roh Kudus. Markus Sulag



Leave a Reply