Media Rohani Terlengkap & Terpercaya


Input your search keywords and press Enter.

Politik dan Agama




eBahana.com – Telah terjadi suatu persoalan diwaktu lalu dalam proses bangsa Indonesia ini berbangsa. Dengan dibungkamnya organisasi keagamaan untuk tidak terlibat di dalam proses politik sebut saja seperti organisasi gereja sehingga politik itu, tidak bisa dicampur adukan dengan agama.

Adalah suatu stikma yang sampai saat ini masih ada. Lantas apa yang terjadi dalam kenyataannya? Ada banyak kebijakan negara yang diatur untuk agama atau organisasi keagamaan khususnya Kristen yang pemuka agamanya tidak bisa menyuarakan aspirasinya mewakili umat, karena tidak bisa terlibat dalam proses politik.

Pada hal proses tersebut dalam pemilihan, sebut saja seperti pemilihan DPR, presiden, kepala-kepala daerah, agama hanya digunakan sebagai alat untuk merebut kekuasaan. Kristen sebagai agama lupa bahwa kekristenan muncul dari sebuah bangsa dan negara yang berbentuk kerajaan yaitu bangsa Israel. Ada di mana dalam sebuah negara yang tidak terdapat persoalan politik? Bahkan Tuhan Yesus sebagai Raja di atas segala raja yang pernah ada di bumi ini apakah tidak berpolitik? Begitu banyak data yang ada dalam Alkitab menunjukkan Tuhan Yesus mengunakan komunikasi politik, sebut saja ketika Dia berhadapan dengan penguasa atau orang-orang dan kelompok yang tidak menyukai-Nya.

Yesus dalam menyampaikan Kabar Baik Bertolah karena kerajaan surga sudah dekat, dalam hal penginjilan dengan membentuk kelompok dengan memilih 12 orang murid-Nya apakah tidak menggunakan strategi politik? Ada berapa banyak dalam lingkaran agama yang memiliki organisasi sebut saja seperti sinode dan sebagainya, apakah tidak ada politik atau tidak berpolitik? Adakah di mana suatu organisasi yang tidak terdapat politik?

Jangan hanya membedakan politik itu karena persoalan tempat kalau untuk negara tidak bisa kalau untuk organesasi agama bisa. apakah politik itu soal tempatnya atau soal politiknya. Banyak juga yang mengatakan tidak boleh berpolitik praktis, tapi dalam agama juga ada politik praktis. Hal itu banyak terjadi denga’ fenomena yang kita saksikan bersama. apa hal penting yang harus kita tahu dari proses politik dan apa sebenarnya tujuan politik? Politik bertujuan untuk mengatur hidup orang banyak.

Sehingga keputusan-keputusan dalam suatu bangsa diambil lewat keputusan pilitik, dan Indonesia salah satunya. Karena ada kebijakan negara untuk agama yang diambil lewat keputusan politik yang sebelumnya dibahas untuk menjadi suatu keputusan yang diberlakukan pada bangsa ini. Jika agama tidak terdapat wakilnya untuk terlibat didalam pembahasa tersebut, apa yang akan terjadi? Saya kira kita bisa definisikan sendiri.

Harus tahu ada dua hal yang dilakukan dalam suatu keputusan politik yaitu, kebijakan negara dan ketersedian negara. Artinya dari pendapatan di negara ini sebut saja, lewat pajak dan hasil kekayaan di negara ini yang sesuai undang-undang untuk kemakmuran bangsa. Maka di dalamnya ada kepantingan dan kebutuhan agama dari negara. Kalau agama tidak punya wakil, siapa yang memperhatikannya dan siapa yang tahu tentang hal itu, dan siapa yang terlibat untuk mengurusinya?

Olehnya agama jangan mau hanya dijadikan alat, sebab waktunya sekarang agama harus terlibat di dalamnya untuk menentukan nasib bangsa ini, lewat keputusan politik dengan mendudukkan orang-orangnya. Agama harus mempersiapkan orang terbaiknya untuk duduk dan berada dalam segala lini. Apakah di DPR dan pemerintahan untuk ikut menentukan nasib bangsa ini. Untuk dapat mengurus politik dan ketersediaan negara bagi agama. Kalau tidak maka negara ini akan ada pada tangan-tangan orang yang salah, sehingga kemakmuran hanya menjadi kata yang kita ucapkan tetapi tidak pernah hadir dan terjadi di bangsa ini, karena negara ada pada orang-orang yang tidak benar. Aldo Wolman



Leave a Reply