Media Rohani Terlengkap & Terpercaya


Input your search keywords and press Enter.

Natal yang Lahir di Hati




eBahana.com – Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai. (Yes. 9:5)

Bulan Desember adalah bulan yang sangat dinantikan bagi orang percaya, bagaimana tidak, pada bulan desember ini kita yang adalah orang percaya merayakan kelahiran Juruselamat kita ke dunia yaitu Tuhan Yesus Kristus. Beberapa gereja ada yang mengadakan perayaan natal pada bulan desember dan ada juga yang mengadakan pada Januari. Namun itu semua bukanlah hal yang penting. Makna natal sesungguhnya bukanlah bagaimana kita mengadakan perayaan natal yang menarik, meriah, dan dilihat orang-orang bagus sehingga orang terkagum-kagum.

Natal yang sesungguhnya harus berasal dari hati kita, di mana hati kita siap menyambut kelahiran juruselamat dunia. Jangan sampai karena menyiapkan perayaan natal para hamba Tuhan lupa akan arti natal sesungguhnya, sehingga ketika terjadi gesekan dalam menyiapkan perayaan natal, maka para pengurus, atau panitia natal tersinggung sehingga meninggalkan gereja.

Nabi Yesaya mengatakan bahwa seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita. Yesus telah lahir di dunia ini. Ketika seorang ayah dan ibu mempersiapkan kelahiran anak mereka, pasti ada perasaan berdebar-debar, tegang, juga senang ketika anak yang dikandung 9 bulan akan lahir di dunia. Selayaknya kita yang adalah orang-orang percaya mengalami keselamatan yang telah diberikan oleh Yesus, bukankah pada bulan natal ini, seharusnya kita mempersiapkan hati kita lebih baik lagi dari sebelumnya? Jika banyak orang mempersiapkan dekorasi natal, mempercantik ruangan dan pohon natal, maka inilah saatnya bagi kita untuk mempercantik hati kita, dan mendekor hati kita sesuai dengan yang diinginkan Yesus.

Dekorasi pertama yang harus kita persiapkan adalah kebersihan hati kita.

Sebab setelah Ia berfirman: “Inilah perjanjian yang akan Kuadakan dengan mereka sesudah waktu itu,” Ia berfirman pula: “Aku akan menaruh hukum-Ku di dalam hati mereka dan menuliskannya dalam akal budi mereka, (Ibr. 10:16)

Pada bulan natal ini ada baiknya kita mengoreksi hati kita, apakah selama setahun ini kita yang adalah anak-anak Tuhan menyimpan dendam, benci, dan rasa tidak suka kepada beberapa teman, sahabat, saudara, keluarga, atau orang-orang yang ada di sekitar kita? Mari kita renungkan bersama-sama, masih adakah kebencian dalam hidup kita?

Jika masih ada kebencian dan kemarahan dalam hidup kita, maka mari kita bersihkan hati kita. Bulan natal adalah bulan yang indah untuk memaafkan dan mengampuni orang-orang yang telah menyakiti kita. Jangan biarkan kebencian merusak natal kita. Ingat Yesus lahir di dunia karena kasih yang begitu besar. Sebuah kasih dimana seorang Bapa yang mau memberikan Putera-Nya bagi musuh-musuh-Nya, hanya untuk keselamatan musuh tersebut, sehingga manusia yang awalnya musuh Allah diperdamaikan dengan Bapa melalui pengorbanan Sang Putera yang tidak bersalah, dan manusia bisa memanggil Allah dengan sebutan Bapa. Musuh yang diangkat menjadi anak bukanlah hal mudah, sebuah kasih yang begitu besar telah Bapa berikan bagi kita, pengampunan yang terindah, dimana kita dilayakkan menjadi anak-anak Allah.

Ketika kita sudah mendapatkan pengampunan terbesar dari Bapa, ingatlah kita yang adalah anak-anak Allah wajib memberikan pengampunan kepada orang yang menyakiti kita, itulah kasih yang sejati, mari membersihkan hati dengan pengampunan.

Dekorasi natal kedua adalah mengijinkan Yesus memerintah sebagai raja dalam hidup kita. Yesus telah diberikan bagi setiap manusia yang percaya kepada-Nya, karena Bapa memberikan Anak-Nya kepada umat manusia, maka biarkan Yesus mengisi kekosongan hati kita, biarkan Yesus memenuhi seluruh hati kita. Natal tanpa ada Yesus bukanlah natal. Natal ada karena Yesus lahir, ketika Yesus tidak lahir maka natal tidak ada artinya.

Saat Yesus sudah lahir di dunia, namun manusia tidak mau membiarkan Yesus mengisi hatinya sehingga orang tersebut masih hidup menurut kehendaknya sendiri, maka sia-sialah kelahiran Yesus baginya. Setiap tahun orang percaya merayakan natal, namun ketika tidak ada lagi Yesus dalam diri kita, maka perayaan natal akan menjadi hampa dan kosong. Sebuah perayaan yang wajib dirayakan saja. Tidak ada makna tersendiri baginya.

Yesus datang membawa keselamatan, maka biarkan Yesus memulihkan kehidupan kita, jika mungkin dalam tahun ini, kita mengalami problem, sakit-penyakit, atau masalah yang tidak kunjung selesai, maka inilah momen dimana kita mengijinkan Yesus memenuhi hidup kita, dan rasakan kasih-Nya mengalir, menjamah dan memulihkan kita. Itulah natal yang indah dalam diri kita semua.

Dosen saya mengatakan “Christmas not Christ is Christless.” Perayaan natal hanya menjadi rutinitas jika tidak ada Yesus dalam hidup kita, dan akan terasa membosankan. Jangan menjadikan natal sebagai kesibukan sehingga kita lupa menghias hati kita, untuk merayakan kelahiran Kristus dalam hidup kita.

Oleh Agnes Riana.



Leave a Reply