Media Rohani Terlengkap & Terpercaya


Input your search keywords and press Enter.

Konspirasi Hukum




eBahana.com – Mereka yang menangkap Yesus membawa Dia kepada Kayafas, imam besar itu di sanalah para penulis dan para tua tua berkumpul. Tetapi Petrus terus mengikuti Dia dengan jarak cukup jauh sampai ke halaman imam besar, dan setelah masuk ke dalam bersama pelayan rumah untuk melihat.

Imam imam kepala, malah seluruh mahkamah agama mencari kesaksian terhadap Yesus supaya Ia dapat di hukum mati tetapi mereka tidak memperoleh.

Setelah Yesus ditangkap  oleh para petinggi Yahudi segeralah dibawa ke mahkamah agama tetapi seharusnya harus ada bukti permulaan yang cukup sebagai dasar penangkapan. Tetapi yang terjadi dengan Dia sungguh aneh karena setelah sampai ke mahkamah agama baru mencari kesaksian supaya dapat menghukum mati diri-Nya. Hal itu baru yang namanya rekayasa hukum karena mereka tidak mendapatkan alat bukti sama sekali. Oleh karena itu Dia menggunakan politik diam, mengapa demikian karena para imam besar tidak menggunakan alat bukti dan fakta yang menunjukan kesalahan-Nya dengan kata lain, mereka hanya main tuduh yang membabi buta. Imam besar menyikapi Yesus yang hanya diam membuatnya emosional dan berkata sebagai berikut:Lalu imam besar itu langsung berdiri dan berkata kepada-Nya: ”Tidakkah engkau memberi jawab atas tuduhan-tuduhan saksi saksi ini terhadap engkau?” Karena sudah bingung bagaimana menemukan alat bukti yang digunakan untuk menyatakan Dia bersalah dan menghukumnya sehingga petinggi agama Yahudi itu berkata: “ Demi Allah yang hidup katakanlah kepada kami, apakah Engkau Mesias Anak Allah atau tidak? Mereka tidak malu menyebut demi Dia yang hidup untuk melakukan tindakan yang bertentangan dengan kehendak Allah. Disamping itu ia adalah seorang pemimpin agama seharusnya mempunyai standar moral yang sangat tinggi dibandingkan dengan yang lainya. Tetapi justru mereka berperilaku tidak sesuai dengan status dan jabatanya.

Dengan tegas Yesus menjawab katanya, “Engkau telah mengatakannya. Akan tetapi Aku berkata kepadamu, mulai sekarang kamu akan melihat Anak Manusia duduk di sebelah kanan Yang Mahakuasa dan datang diatas awan awan di langit.” Setelah mendengar jawaban-Nya apa reaksi dari para petinggi agama Yahudi: Maka imam besar itu mengoyakkan pakaiannya dan berkata: “Ia menghujat Allah untuk apa perlu saksi lagi?” Sekarang telah kamu dengar hujatan-Nya. Mengoyakkan pakaian atau jubah adalah tradisi dan budaya para imam melihat dosa dan pelanggaran kepada Allah. Dan apa yang dikatakan Dia dianggap menghujat Allah makanya mereka mempunyai alasan untuk memproses-Nya ke pengadilan.

Tetapi yang terjadi sungguh di luar dugaan karena para pemimpin Yahudi melakukan provokasi supaya mereka emosi dan melakukan penganiayaan kepada-Nya. Apa bentuk provokasi yang dilakukannya: “Bagaimana pendapat kamu? Mereka menjawab dan berkata: “ Ia harus dihukum mati!”Di samping kata-kata bahwa bahwa: “ Ia harus dihukum mati” tetapi penganiayaan psikologis dan penganiayaan fisik dengan meludahi muka Dia dan bahkan meninjuNya. (Lalu mereka meludahi muka-Nya dan meninju-Nya). Lebih dari pada itu akan tetapi orang lain memukul Dia dan berkata: “Coba katakan kepada kami hai Mesias, siapakah yang memukul engkau?”

Yesus di depan mahkamah agama tidak diperlakukan secara manusiawi, dengan kata lain seorang penegak hukum (mahkamah agama Yahudi) melakukan pelanggaran hukum dengan melakukan penganiayaan kepada orang lain.

Sekarang bagaimana dengan para pengikut Kristus yang dipanggil sebagai penegak hukum harus mampu memurnikan tugasnya dengan baik tanpa pandang bulu. Jangan melakukan tugas karena suap dan sogok sehingga yang benar dibuat salah dan yang salah dibuat benar karena sejumlah uang.Sebagai penegak hukum jangan melakukan jual beli perkara dan demi uang dan jabatan. Apabila melakukan tugas dengan mendasarkan diri pada firman Tuhan dan perlindungan Roh Kudus pasti memenuhi rasa keadilan masyarakat dan Tuhan. Markus Sulag



Leave a Reply