Media Rohani Terlengkap & Terpercaya


Input your search keywords and press Enter.

Gaduh Corona Bergemuruh, Panik Fenomena Ibadah Online




eBahana.com – Gelombang virus Corona telah menjadi wabah global diseluruh dunia termasuk salah satunya adalah Indonesia. Gemuruh Corona ini menepis dan mengikis secara perlahan perputaran kegiatan di masyarakat. Untuk meminimalisir penularan Corona ini maka pemerintah menerapkan social distancing (pembatasan sosial atau menjaga jarak). Tidak sedikit yang panik menghadapi hal ini termasuk orang-orang Kristen yang pada umumnya beribadah di gedung gereja tapi sekarang harus beribadah melalui sistem online (ibadah online).

Ibadah Online ini menimbulkan pro dan kontra dikalangan Kristen. Mereka yang pro dianggap tak punya iman sementara mereka yang kontra dianggap tak punya hikmat. Ini tentu menimbulkan kegaduhan dan kegelisahan di kalangan jemaat. Penulis melihat hal ini akhirnya menjadi perselisihan yang dapat kita lihat di beberapa media massa. Bagaimanakah sikap kita menyikapi hal ini. Perlu kita ketahui bahwa Ibadah itu bukan sekedar harus kita lakukan di dalam gedung gereja. Ibadah adalah relasi kita dengan Tuhan bisa kita lakukan dimana saja termasuk di dalam rumah bersama dengan keluarga karena Allah kita adalah Allah yang Omni Present (Maha Hadir).

Ini bukan soal tidak punya iman ataupun tidak punya hikmat. Kita juga harus ingat bukankah Roma 13:4 mengatakan bahwa Pemerintah adalah hamba Allah untuk kebaikanmu. Tentu saja apa yang diterapkan Pemerintah dalam situasi sekarang ini adalah solusi terbaik yang harus kita taati. Roma 13:1-2, mengatakan tiap-tiap orang harus takluk kepada pemerintah yang ada di atasnya, seba tidak ada pemerintah yang tidak berasal dari Allah. Sebab itu barang siapa melawan pemerintah, ia melawan Allah. Mari kita stay at home. Tidak perlu gaduh stay at home bukan tindakan yang mencerminkan tidak ada iman, tapi justru sebaliknya merupakan tindakan berdasarkan hikmat yang diberikan Allah kepada pemerintah.

Peristiwa ini mengingatkan kita bahwa Tuhan memerintahkan umat Israel untuk tetap dirumah masing-masing dan tidak boleh ada seorangpun yang keluar rumah (Kel. 12:22b). Hal itu Tuhan sampaikan sebelum Tulah Kesepuluh terjadi. Itu sebabnya umat Israel yang seharusnya merayakan paskah secara bersama-sama harus merayakan paskah dirumah masing-masing bersama keluarga. Jadilah bijak ikuti arahan Pemerintah untuk tetap dirumah. Dengan begitu kita sudah ikut membantu pemerintah, tidak menularkan dan tidak tertular. Menjadi tanggung jawab kita juga untuk berdoa bagi kesejahteraan bangsa kita sehingga wabah ini segera berlalu. Indonesia dalam lawatan Tuhan.

Oleh Pdt. Wijaya Naibaho.



Leave a Reply