Media Rohani Terlengkap & Terpercaya


Input your search keywords and press Enter.

Fokus Menjadi Saksi Kalau Roh Kudus Turun




eBahana.com – Ada dialog menarik antara Yesus dengan murid-murid-Nya setelah penderitaan-Nya selesai, yaitu setelah kebangkitan-Nya dari antara orang mati. Dengan banyak tanda, Ia membuktikan bahwa Ia hidup. Dialog menarik tersebut terjadi sebelum peristiwa pencurahan Roh Kudus atau hari pentakosta yang akan terjadi nantinya di Kisah Rasul pasal 2. Adapun isi pembicaraan tersebut bunyinya demikian:

Kisah Para Rasul 1:6-8

1:6 “Tuhan, maukah Engkau pada masa ini memulihkan kerajaan bagi Israel?” 1:7 Jawab-Nya: “Engkau tidak perlu mengetahui masa dan waktu, yang ditetapkan Bapa sendiri menurut kuasa-Nya.  1:8 Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.

Permintaan Yang Realistis

Dalam dialog tersebut, muncul permohonan murid kepada Yesus yang sangat realistis dan sangat dibutuhkan pada masa itu, yaitu memulihkan kerajaan bagi Israel. Dengan kondisi sosial politik yang tidak menentu pada saat itu, yaitu Israel di bawah penjajahan Romawi dan kehidupan pengikut Yesus juga dalam suasana ketakutan dan ancaman, karena para pemuka agama Yahudi selalu memojokkan para pengikut Yesus. Murid-murid menginginkan supaya ada kestabilan hidup secara personal maupun secara sosial atau komunal. Harapan para murid, kiranya pemulihan bisa terjadi “pada masa ini” juga, karena mereka telah melihat secara nyata, bahwa Yesus benar-benar bangkit dari antara orang mati. Dengan kebangkitan Yesus tersebut memunculkan harapan pasti, bahwa pemulihan kerajaan bagi Israel bisa nyata “pada masa ini”.

Permintaan murid tersebut tidak salah dan Tuhan Yesus pun tidak menyalahkan permintaan tersebut, karena permintaan ini sangat dibutuhkan jaman itu. Permintaan ini juga menyangkut sebuah bangsa, bukan demi diri sendiri, karena mereka merasa teraniaya dan mendapat tekanan yang begitu hebat. Mungki ada juga dalam benak para murid, ketika kerajaan dipulihkan bagi Israel “pada masa ini”, maka secara otomatis mereka juga akan memperoleh dampak secara personal maupun komunal.

Bercermin dari permintaan murid tersebut, mungkin kita dalam kehidupan sehari-hari juga demikian. Kita meminta atau memohon sesuatu yang sangat realistis kepada Tuhan agar kehidupan pribadi, keluarga atau masyarakat dipulihkan. Tidak ada yang salah jika kita meminta kepada Tuhan hal yang sangat kita butuhkan. Apa lagi permintaan kita itu bukan hanya untuk kebutuhan pribadi, melainkan kebutuhan orang banyak. Mungkin yang kita mohon adalah kebutuhan uang sekolah anak, kebutuhan gedung gereja atau kebutuhan kesembuhan. Atau hal apapun yang sangat mendesak dalam hidup kita untuk dipulihkan.

Masa dan Waktu

Namun, Yesus justru menjawab permintaan murid dengan cara tidak langsung memberi penolakan, melainkan memberi penekanan pada kuasa Bapa. Permintaan murid tersebut hanya Bapa yang mengetahui, baik masa maupun waktunya menurut kuasa-Nya. Dengan kata lain, murid-murid hanya bisa menanti kapan kekuasaan Bapa tersebut nyata. Dalam bahasa sehari-hari bisa diterjemahkan dengan “kamu sabar saja”.

Demikian juga dalam hidup kita, mungkin kita mengalami pergumulan yang sangat berat dan membutuhkan penyelesaian yang cepat. Menurut ukuran dan kaca mata kita, permohonan seperti ini sangat realistis untuk diselesaikan. Namun, dari Firman ini, kita bisa belajar bahwa setiap masalah ada masa dan waktu yang tidak kita ketahui kapan Bapa menurut kuasa-Nya menyelesaikan masalah tersebut. Kita hanya bisa menanti ketetapan Bapa menurut kuasa-Nya. Oleh karena itu, tetap sabarlah dalam penantian dalam kuasa-Nya.

Fokus Menjadi Saksi

Fokus utama Yesus kepada murid-murid bukan hanya kepada sistem kerajaan atau pemerintahan bagi Israel. Melainkan fokusnya adalah agar murid menjadi saksi Kristus di Yerusalem, Yudea, Samaria hingga ujung bumi ketika murid sudah memperoleh kuasa. Hal ini menegaskan bahwa menjadi saksi bukan hanya untuk satu golongan atau satu pemerintahan saja, tetapi untuk semua orang. Murid-murid akan memperoleh kuasa jika Roh Kudus turun atas mereka. Pernyataan tersebut hendak menekankan, bahwa kuasa yang akan diperoleh murid-murid bukan berasal dari kerajaan atau pemerintah dunia ini. Melainkan kuasa yang diterima berasal dari yang Mahatinggi, yaitu Bapa. Kuasa yang akan mereka terima akan dipusatkan untuk menjadi saksi Kristus hingga ujung bumi. Kuasa yang diterima bukan hanya diperuntukkan untuk persoalan dunia yang sementara ini.

Demikian juga dalam hidup kita. Saat kita menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat, kita sudah menerima kuasa keselamatan di dalam Roh Kudus. Dengan demikian, kuasa yang kita terima itu jangan hanya fokus pada masalah kita saja, melainkan fokus kita adalah menjadi saksi Kristus hingga ujung bumi. Menjadi saksi di tengan masyarakat, tempat kerja, gereja maupun di tengah keluarga. Di tengah penderitaan pun kita bisa menjadi saksi Kristus, yaitu dengan menunjukkan cara berpikir yang penuh dengan kebajikan dan patut dipuji (Filipi 4:8). Tidak mudah menyalahkan orang lain atas penderitaan yang sedang dialami, namun tetap berharap dan bersabar dalam kekuasaan Bapa. Menjadi saksi Kristus juga bisa dengan memberitakan Injil keselamatan secara verbal kepada orang yang belum pernah mendengar injil (Matius 28:19-20). Menjadi saksi Kristus juga harus menghasilkan buah pertobatan, yaitu menghasilkan buah roh (Galatia 5:22-23).

 

Oleh: Ashiong P. Munthe, Dosen FIP Universitas Pelita Harapan, apmunthe@uph.edu



Leave a Reply