Media Rohani Terlengkap & Terpercaya


Input your search keywords and press Enter.

Doa yang Efektif




eBahana.com – John Hyde adalah seorang pribadi yang dikenal karena kehidupan doanya. Pada tahun 1892, hamba Tuhan yang berasal dari Illinois, Amerika ini mendarat di India dan mulai melayani Tuhan di sana. Setelah melayani selama tujuh tahun, pada 1899 Tuhan memberi kepadanya beban yang luar biasa untuk berdoa. Ia pun membentuk Persekutuan Kelompok Doa, tempat dimana ia menggerakkan para pengikut
Kristus di India untuk berdoa.

Dampak dari gerakan doa dan kehidupan doa John Hyde sangat luar biasa. Di manapun ia pergi berdoa, orang dapat melihat terjadinya gerakan rohani yang sangat nyata. Orang-orang di wilayah yang tadinya bersikap tertutup terhadap Injil mendadak berubah menjadi terbuka dan mengambil keputusan untuk mengikut Kristus. Sedemikian besar dampak kehidupan doa John Hyde sehingga ia lebih dikenal dengan nama julukannya yaitu Praying Hyde atau Si Hyde yang Berdoa.

Suatu hari, ada orang yang ingin mengetahui bagaimana cara Praying Hyde berdoa dalam doa pribadinya. Ia pun meminta kepada Praying Hyde agar diijinkan berdoa bersama disaat doa pribadinya. Permintaan itu dikabulkan oleh Praying Hyde. Tentu hal ini sangat menggembirakan hati orang tersebut, karena ini merupakan suatu kesempatan yang sangat istimewa. Ia sungguh-sungguh ingin mengetahui bagaimana cara Praying Hyde berdoa sehingga doanya membawa dampak yang sedemikian besar.

Pada hari yang ditentukan, ia menyertai Praying Hyde berdoa bersama. Ia melihat Praying Hyde berlutut dan berdiam diri tak mengucapkan sepatah katapun. Sekitar lima menit kemudian ia mendengar Praying Hyde dengan suara perlahan berkata sepatah kata saja: “Yesus.” Mendadak ia merasa seluruh ruangan itu seperti bergetar. Ia merasa kehadiran Tuhan yang sangat nyata di sana. Demikian terjadi berulang, setiap lima sampai
tujuh menit sekali ia mendengar Praying Hyde memanggil nama Yesus dengan perlahan dan dengan segenap hati. Setiap kali ia merasakan kuasa dan kehadiran Tuhan menggetarkan ruangan tersebut.

Sadarlah yang bersangkutan bahwa di dalam berdoa sebenarnya yang terpenting bukanlah kalimat-kalimat yang diucapkan, tetapi sikap hati ketika berdoa. Bahkan kalau orang meniru cara Praying Hyde berdoa, tetapi bila itu bukan bersumber dari hati yang sungguh-sungguh berseru kepada Tuhan, doa yang bersangkutan juga tidak akan membawa dampak seperti doa Praying Hyde.

Itu pula yang disampaikan Yesus saat mengajar tentang doa di dalam Khotbah di Bukit (Matius 6:9-13). Contoh yang diberikan Yesus tentang doa tersebut lebih merupakan ajaran tentang pola doa, dibandingkan sebagai kalimat-kalimat yang hanya dihafalkan dan diucapkan seperti orang mengucapkan mantra.

Melalui pengajaran-Nya ini, Tuhan Yesus menyampaikan tiga hal penting. Yang pertama, doa harus didasarkan kepada kasih karunia Tuhan. Hanya oleh kasih karunia-Nya saja kita dapat memiliki relasi yang akrab dengan Tuhan sehingga memungkinkan doa kita menjadi efektif dan tidak terasa membosankan.

Yang kedua, doa harus mencerminkan kerendahan hati. Kerendahan hati yang membuat kita menyadari keterbatasan diri dan mendorong kita untuk memasrahkan hidup ke dalam tangan-Nya. Yang ketiga, doa haruslah mengungkapkan pengagungan kita kepada Tuhan. Kita mengagungkan Dia sebab kita percaya bahwa Tuhan adalah pribadi yang mulia dan layak diagungkan. Singkat kata, relasi pribadi dengan Tuhan yang telah dipulihkan oleh pengorbanan Kristus, kerendahan hati, serta iman kepada Tuhan yang mendorong kita untuk mengagungkan Dia, itulah yang membuat doa menjadi efektif.

Oleh Dr. Bambang Widjaja adalah Rektor STT INTI (Institut Teologi Indonesia).



Leave a Reply