Media Rohani Terlengkap & Terpercaya


Input your search keywords and press Enter.

Berkat Umur Panjang




eBahana.com – Sudah ada banyak sekali artikel-artikel baik dari dunia medis dan dari kalangan psikologi yang berkaitan dengan kesehatan. Tujuan dan isi dari artikel tersebut adalah tips-tips, pola dan gaya hidup yang sehat untuk menjaga kesehatan hingga bisa menikmati umur panjang sampai usia lanjut. Dari mulai pola makan, olahraga, mengatur waktu untuk istirahat dan lainnya. Faktanya adalah hal itu belum benar-benar teruji secara akurat bisa memperpanjang usia seseorang, malah dalam beberapa kasus ada orang seorang olahragawan yang meninggal, ada juga seorang dokter yang meninggal padahal dunia kesehatan telah menjadi dunianya dalam statusnya sebagai dokter. Mengapa bisa demikian memang urusan umur, tidak dapat diprediksi, hanya Tuhan yang berkuasa mutlak atas hidup seseorang seberapa pun disiplinnya seseorang merawat dan menjadi hidupnya.

Di dalam Alkitab kita mengenal banyak tokoh yang berumur sangat panjang, bukan hanya 100 tahun melainkan sampai 900 tahun. Mereka ini adalah orang-orang yang hidup benar di hadapan Allah. Beberapa diantaranya yaitu Adam berumur 930 tahun, Set berumur 912 tahun, Enos (anak Set) berumur 905 tahun, Kenan (anak Enos) berumur 910 tahun, Mahalaleel (anak Kenan) berumur 895 tahun, Yared (anak Mahalaleel) berumur 962 tahun, Metusalah (anak Henokh) berumur 969 tahun, Lamekh (anak Metusalah) berumur 777 tahun, Nuh berumur 950 tahun, Sem (anak Nuh) berumur 600 tahun. Apakah saat ini kita masih pernah menemui orang-orang yang mencapai umur ratusan tahun seperti mereka? Hampir tidak pernah. Beberapa orang memang tercatat telah berumur sangat tua, namun hanya berkisar 100-an tahun, itu pun sangat jarang sekali. Apakah Alkitab menuliskan ini secara kebetulan atau adakah maksud Tuhan mengenai usia-usia tokoh-tokoh Alkitab tersebut. Nah, saat ini kita akan mempelajari tips umur panjang ala Alkitab.

Bila kita mencermati dengan teliti dalam Alkitab kita khususnya Kitab Kejadian pasal 5. Ada sesuatu yang menarik, pesan Tuhan yang tersembunyi yang seringkali terlewatkan. Dalam Kitab Kejadian pasal 5 kita dapat melihat bahwa tidak ada catatan tentang tahun kelahiran atau kematian dari keturunan-keturunan dalam garis keturunan Kain, maka kita tidak bisa menemukan cara untuk mengetahui lama mereka hidup di atas bumi. Apakah ini kebetulan. Sebaliknya, anak-anak dalam garis keturunan set menikmati umur panjang di bumi. Artinya adalah bahwa “berkat umur panjang” adalah berkat istimewa dari Allah yang dianugerahkan kepada keturunan-keturunan Set, tetapi tidak kepada keturunan kain. Frasa jadi….., mencapai umur…., tahun yang tampil pada akhir catatan setiap tokoh bapa leluhur ini membuktikan berkat umur panjang tersebut (Kej. 5:5, 8, 11, 14, 17, 20, 27, 31). Frasa tersebut tidak berarti bahwa mereka semata-mata hidup panjang umur, tetapi bahwa mereka telah menikmati berkat kehidupan yang sehat secara jasmani dan rohani.

Umur panjang yang dinikmati oleh garis keturunan set bukan merupakan umur panjang dengan keadaan yang lemah dan terserang penyakit, melainkan umur panjang dengan keadaan yang sehat dan diberkati. Mereka tidak menderita penyakit berkepanjangan yang menyengsarakan diri dan menyusahkan anggota keluarga kemudian mati. “mencapai umur yang ditentukan Allah bagi mereka, lalu mati“ adalah kasih karunia dan pemeliharaan dari Allah. Keturunan-keturunan saleh dalam silsilah garis keturunan set masih memperoleh anak bahkan ketika mereka sudah lanjut usia, bahkan sampai akhir hidup mereka. Kenyataan tersebut berarti bahwa mereka menikmati umur panjang dengan tubuh yang sehat di dalam berkat Allah (Amsal 4:20-23). Lantas, jika demikian, apakah rahasia di balik umur panjang mereka?

Pertama, karena mereka takut akan Allah.

Alkitab menjelaskan bahwa rahasia terbesar dari umur panjang adalah “ takut akan Tuhan” Ul. 4:40, 5:16, 6:2-3, Maz. 21:5, 55:24, 91:16; Ams. 3:1-2,7-8 dan banyak ayat lainnya. Amsal 10:27 menyatakan “Takut akan Tuhan memperpanjang umur, tetapi tahun-tahun orang fasik diperpendek”. Takut akan Allah berarti mengenal Dia sebagai Sosok yang harus kita takuti, hormati tanpa dusta, dan layani dengan sepenuh hati. Penulis kitab Pengkhotbah menarik kesimpulan ketika ia menulis, “akhir kata dari segala sesuatu yang didengar ialah:takutlah akan Allah dan berpeganglah pada perintah-perintah-Nya, karena ini adalah kewajiban setiap orang” (Pengkh. 12:13). Ada banyak ayat yang menerangkan takut akan Allah. Amsal 3:7 takut akan Tuhan membuat seseorang menjauh dan berpaling dari kejahatan. Dalam 2 Korintus 7:1 menerangkan bahwa di akhir zaman ketika beraneka macam dosa dan kejahatan yang menjijikkan merajalela, satu-satunya cara agar untuk menjaga roh dan tubuh kita tidak bernoda dan tidak bercacat hanyalah takut akan Allah. Saya berharap agar kita menyempurnakan kekudusan kita dengan takut akan Allah dan menjadi orang-orang yang bertemu Tuhan (Ibr. 12:14).

Kedua, karena mereka menjauhkan diri dari dosa.

Jika kita ingin menikmati umur panjang, maka kita harus dengan segera menjauhi “dosa” yang ada disekitar kehidupan kita. Dosa memperpendek umur manusia dan merupakan rintangan terbesar yang menghalangi setiap pemberian baik yang datangnya dari “atas” (Yer. 5:23-25). Dari antara keturunan-keturunan dari garis keturunan set, orang-orang yang menikmati umur panjang adalah mereka yang menjalani kehidupan dengan menjauhkan diri dari dosa sambal bertobat. Di dalam Alkitab, tokoh yang menikmati umur terpanjang adalah Metusalah (969 tahun), kemudian Yared (generasi ke 6 dari Adam) yang mencapai umur 962 tahun, disusul Nuh (generasi 10 dari Adam) yang mencapai umur 950 tahun. Umur panjang mereka mengingatkan kembali tentang rupa asli manusia yang diciptakan sebagai makhluk yang hidup kekal dan tidak akan mati (1 Yoh. 2:25). Pada hakikatnya manusia diciptakan untuk hidup kekal, tetapi maut datang karena dosa (Rom. 5:12;6:23).

Namun manusia tidak langsung mati, manusia tetap menjalani kehidupan yang panjang karena Allah telah menunda hukuman dosa sampai jangka waktu tertentu. Akan tetapi, umur mereka menjadi lebih pendek dan semakin pendek karena terus berdosa sekalipun telah menerima kasih Allah. Umur mereka diperpendek secara drastis setelah peristiwa air bah di zaman Nuh. Kemudian, setelah peristiwa pembangunan Menara Babel yang dibangun untuk mengagungkan nama manusia dan menentang Allah, sekali lagi umur manusia diperpendek setengah dari generasi sebelumnya. Pada awalnya, keturunan-keturunan Adam menikmati umur panjang yang sangat menakjubkan, mendekati 1.000 tahun, tetapi setelah Air Bah di zaman Nuh, umur rata-rata mereka berkurang menjadi sekitar 400-600 tahun, kemudian berkurang lagi dengan drastis menjadi dua ratusan tahun setelah peristiwa Menara Babel.

Setelah Abraham, tidak ada seorangpun yang hidup melewati umur 200 tahun. Musa yang matanya tidak menjadi kabur sampai berumur 120 tahun berkata dalam Mazmur 90:10, “masa hidup kami tujuh puluh tahun dan jika kami kuat, delapan puluh tahun”. Fenomena umur yang pendek pastilah akibat dosa yang telah meresap sangat dalam ke kehidupan manusia (Maz. 55:24). Doa tidak hanya memberikan dampak yang mengejutkan bagi umat manusia, tetapi juga pada segala sesuatu di alam, lingkungan tempat manusia bernafas, makan dan minum. Sebenarnya, segala sesuatu di alam semesta diciptakan untuk keuntungan manusia. Akan tetapi, dosa dan kejahatan meluap dan kekerasan memenuhi seluruh bumi sampai-sampai Allah menyesal telah menciptakan manusia (Kej. 6) dan menghakimi dunia dengan air bah.

Keharmonisan sinergi alam, iklim dan cuaca yang cocok untuk kehidupan manusia telah sangat berubah setelah Allah menghakimi dunia dengan air bah (Kej. 8) karena penghakiman air bah yang datang sebagai hasil dasi dosa dan perubahan iklim yang terjadi di bumi. Setelah penghakiman itu, alam tidak lagi seperti sebelumnya yang hanya menyediakan yang baik bagi umat manusia, perubahan iklim mempercepat proses penuaan dan mempermudah manusia terserang penyakit sehingga umur manusia diperpendek secara luar biasa. Perubahan-perubahan yang terjadi ini karena “yang ditimbulkan dari hati manusia adalah jahat dari sejak kecilnya”. Segala sesuatu tidak lagi memberikan keuntungan, malahan melukai manusia.

Hal ini dengan jelas merupakan hasil dari dosa yang diperbuat oleh manusia (Yer. 5:23-25) mengenai hal ini kita diingatkan dalam Kejadian 3:17, Lalu firman-Nya kepada manusia itu: “Karena engkau mendengarkan perkataan istrimu dan memakan dari buah pohon, yang telah Kuperintahkan kepadamu: Jangan makan dari padanya, f maka terkutuklah tanah karena engkau; dengan bersusah payah i engkau akan mencari rezekimu dari tanah seumur hidupmu. Pola dan gaya hidup yang berdosa menjadi sarang penyakit, yang secara perlahan tapi pasti akan merenggut hidup kita, tidak pandang usia, tua ataupun muda. Itu sebabnya gunakan hidup dan kesempatan dari Tuhan untuk melayani Tuhan.

Ketiga, karena mereka menghormati orang tua mereka.

Alkitab menyatakan bahwa mereka yang menghormati orang tua akan menikmati umur panjang (Ef. 6:1-3; Ul. 5:16) perintah kelima dari sepuluh perintah Tuhan juga mengatakan “hormatilah ayahmu dan ibumu, supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan Tuhan, Allahmu, kepadamu” (Kel. 20:12). Jika kita melihat ayat-ayat yang konsisten di Alkitab seperti tersebut di atas, kita dapat dengan mudah menduga bahwa keturunan-keturunan dari garis keturunan Set, yang telah menikmati umur panjang pasti menghormati orang tua mereka. Jika demikian, mengapa sangat penting kita menghormati ayah dan ibu? Karena menghormati ayah dan ibu adalah cara untuk mengingat asal eksistensi kita. Lebih lanjut lagi menghormati ayah dan ibu berarti menghormati Allah, Sang Pencipta. Dari antara sepuluh perintah Allah, perintah kelima sampai perintah kesepuluh menguraikan hubungan antar manusia dan hanya perintah kelima “hormati ayahmu dan ibumu” yang disisipkan kata Tuhan Allah, karena penghormatan kepada ayah dan ibu membawa penghormatan kepada Allah. Melalui penghormatan kepada ayah dan ibu, kita harus ingat kepada Allah yang merupakan asal eksistensi kita, yang memberikan kehidupan kepada kita melalui orang tua kita.

Sama seperti yang telah kita pelajari diatas, berkat “umur panjang” yang istimewa akan diturunkan kepada orang yang sungguh sungguh menaati firman Allah dan tidak berbuat dosa (Amsal 3:1-2). Ketika kita secara mendalam menyadari bahwa akibat dari dosa sungguh menyengsarakan dan menakutkan, kita akan menjauhkan diri dari dosa. Ketika kita takut akan Allah dan melakukan tugas dan kewajiban kita, kesempatan yang baik akan berdatangan, hal-hal baik akan terjadi, pekerjaan rohani yang hidup akan tampil dan kehidupan akan menjadi sehat jasmani dan rohani, makmur dan maju dalam Tuhan.

Dengan renungan ini, biarlah hal ini menyadarkan kita bagaimana menikmati hidup yang Tuhan berikan dengan tepat untuk kemuliaan Tuhan. Jatah umur tiap-tiap orang telah ditentukan Allah dengan adil. Umur panjang adalah berkat yang tak terkira besarnya yang diberikan Tuhan untuk mereka yang mengasihi-Nya. Tuhan melimpahi mereka dengan berkat yang besar, umur panjang, dan kehormatan. Ia sanggup memberikan umur panjang asalkan itu memiliki dampak yang baik untuk pertumbuhan rohani kita dan orang lain. Seiring dengan doa panjang umur yang kita panjatkan, kita harus menunjukkan tanggung jawab terhadap waktu yang masih kita miliki, bahwa kita benar-benar memakainya untuk hal-hal yang berharga. Semoga Tuhan memberkati kita dengan umur, waktu, dan kesempatan yang mampu kita pakai dengan sebaik-baiknya, yang bermanfaat buat hidup kita dan orang lain, untuk memuji dan memuliakan Tuhan di dunia ini.

Oleh Pdt. Wijaya Naibaho B.Th, Gembala GPdI “ALHAYAT”, Penulis.



Leave a Reply