Media Rohani Terlengkap & Terpercaya


Input your search keywords and press Enter.

Pergi Memberitakan Injil & Menyembuhkan Orang Sakit




eBahana.com – Penginjilan memiliki arti istimewa, yaitu memberitakan atau menyampaikan kabar baik
(Yunani: euangelion. Artinya, kabar gembira dan berita baik). Kedatangan Yesus Kristus dan permulaan pemerintahan Allah di dunia merupakan esensi Injil yang harus diberitakan ke mana-mana dalam segala situasi.

Syarat Penginjilan
1. Tinggal di dalam Yesus (Yoh. 15:1–16). Artinya, taat kepada perintah Tuhan Yesus melalui firman-Nya.
2. Memiliki hati hamba. Sama seperti seorang budak yang ingin selalu melayani tuannya. Orang yang mau
terkemuka harus menjadi hamba. Tuhan datang ke dunia tidak hanya untuk melayani, tetapi juga menjadi hamba dan memberikan nyawa-Nya (Mat. 20:25–28). Menjadi hamba orang lain untuk kemuliaan Tuhan
Yesus Kristus (2 Kor. 4:5).
3. Bergantung dalam Roh Kudus. Tidak seorang pun dapat mengaku Yesus adalah Tuhan, selain karena Roh Kudus. Dia membuat hati seseorang terbuka dan menerima Yesus. Roh Kudus memberi kuasa dan tanda ajaib (Kis. 1:8).
4. Siap sedia setiap waktu (2 Tim.4:1–5)

Sarana Penginjilan
1. Firman ini hidup dalam diri kita seperti perkataan Kristus dalam Yohanes 15:7–8 dan Kolose 3:16. Firman itu terlebih dulu menempati hati kita sebelum memenangkan jiwa orang lain. Caranya, yaitu menghafal ayat-ayat Alkitab, mengetahui dan mengerti firman Allah, mengerti pentingnya firman Allah karena membangkitkan iman, membaca firman secara teratur dan berdoa, menggunakan firman dengan tepat, dan untuk memperkenalkan Kristus.
2. Pengalaman hidup (Yoh. 4:29–30). Pengalaman pribadi dengan Tuhan menjadi alat mujarab untuk membawa orang lain pada suatu pengalaman dengan Tuhan.
3. Iman, penginjil sebaiknya juga memiliki iman kuat dan teguh. Tuhan selalu mendampinginya.
4. Kasih adalah alat terbaik untuk memenangkan jiwa. Kasih juga mampu menerobos sekat-sekat penghalang yang tidak teratasi (1 Yoh. 4:7–8).

Musim Penginjilan
Keadaan dan situasi dunia memburuk. Moralitas manusia kian merosot, bahkan terjadi peristiwa-peristiwa
menakutkan. Dunia sedang dalam kekacauan agama. Banyak pengajaran dan nabi palsu yang menyesatkan banyak orang. Dunia kita berada dalam kekacauan ekonomi. Masalah terbesar di dunia adalah hati manusia yang penuh ketakutan, ketamakan, korupsi, penyelewengan, dan dosa. Dunia makin penuh dengan dosa (Mat.
24:12; 2 Tim. 3:1–9; Why. 9–20). Dunia kacau karena dosa dan kejahatan. Dunia penuh egoisme, kehancuran, dan kekerasan dalam rumah tangga (Kej. 6:1–5).

Dalam 2 Timotius 3:1, Tuhan berkata, “Ketahuilah bahwa hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar.” Di tengah-tengah dunia yang menakutkan, Injil Yesus Kristus harus diberitakan dengan jelas dan gamblang.

Yesus berkata dalam Matius 5:13–16, “Kamu adalah garam dunia, kamu adalah terang dunia.” Tidak mungkin menjadi garam bila tanpa rasa asin. Sinar terang kita tak mungkin tersembunyi. Hendaknya kita bercahaya di depan orang-orang supaya mereka melihat perbuatan-perbuatan baik dan memuliakan Bapa di surga.

Dunia makin jahat. Bencana alam terjadi di mana-mana. Ini menunjukkan akhir zaman sudah mendekat. Alkitab menyatakan dengan jelas bahwa Injil kerajaan itu akan diberitakan ke seluruh dunia agar semua bangsa mendengarkan Injil. Setelah itu, barulah kesudahannya (Mat. 24:14).

Memberitakan Injil adalah tugas semua orang percaya. Hal yang memperlambat kedatangan Yesus untuk kedua kalinya adalah kita belum memberitakan Injil kepada seluruh bangsa. Ada dua hal penting yang harus kita lakukan untuk mengharapkan kedatangan Tuhan Yesus, yaitu: hidup dalam kekudusan dan menyelesaikan pekerjaannya melalui pemberitaan Injil.

Sekarang adalah saat-saat penuaian. Gairah hidup dan semangat sebagai anak-anak Allah perlu kita bagikan
kepada orang-orang. Tugas kita membuat mereka “hidup” kembali, dengan bersemangat mengobarkan Injil di tengah-tengah dunia yang makin jahat ini. Kita sebaiknya membawa berita sukacita di tengah dunia yang sakit dan ketakutan ini.

Seri Healing Movement Pdt. Dr. Ir. Niko Njotorahardjo.



Leave a Reply