Media Rohani Terlengkap & Terpercaya


Input your search keywords and press Enter.

Pacaran Sehat?




Sobat muda BAHANA, tentunya pacaran tidak asing lagi bagi kita. Pacaran sudah menjadi hal yang lumrah, bahkan menjadi life style bagi remaja zaman ini. Ketika mengalami perubahan fisik dan psikis, rasa ingin tahu pun akan meningkat sehingga mendorong kita untuk mencoba menjalin hubungan dengan lawan jenis. Hanya didorong oleh rasa ingin tahu dan tidak ada hal penting yang mengganggu pikirannya, misalnya materi,atau informasi tentang pacaran yang sehat.

Celakanya, rasa ingin tahu yang tinggi tidak diimbangi dengan pemahaman yang benar tentang tujuan hubungan dibangun sehingga gaya pacaran mengarah pada perilaku di luar batas. Muncullah pacaran yang
tidak sehat. Pacaran hanya dilakoni untuk mendapatkan status tanpa memahami pasangannya sehingga menimbulkan hubungan yang pincang. Dan yang lebih bahaya lagi, masa pacaran dikaitkan dengan perilaku
seks dengan alasan mengisi waktu senggang. Akibatnya, tidak menutup kemungkinan untuk melakukan perilaku seks yang tidak seharusnya.

Pernah gak sobat muda BAHANA bertanya-tanya, pacaran sehat tuh kayak apa sih? Simak yuk curahan hati
berikut, mungkin aja bisa menjadi jawaban atas pertanyaan yang belum sempat kita lontarkan.

Pertanyaan Titus:
Shalom Pak Ronny,
Saya Titus (26) dari Malang. Saya sering merasa bingung dengan aktivitas berpacaran. Orientasi saya selalu pada diri sendiri tanpa memedulikan pasangan saya. Saya ingin bertanya, bagaimana konsep pacaran yang benar? Apakah Tuhan menghendaki kita berpacaran sebelum ke pertunangan atau pernikahan? Dalam menjalani hubungan antara muda mudi saya sering merasa pesimis, terkadang lebih banyak diam sehingga tidak mampu mengembangkan diri secara baik. Apa kiat-kiat yang harus saya lakukan untuk mengatasi persoalan tersebut? Paling tidak, bisa mengatasi rasa pesimisme saya.

Jawaban Pak Ronny:
Shalom Titus,
Senang bisa bertemu dengan Titus melalui rubrik ini. Titus yang diberkati Tuhan, ada tahapan-tahapan umum yang sering dilalui sebelum seseorang menikah. Pertama, berkenalan. Untuk tahapan ini, bisa dikenalkan oleh orang lain atau berkenalan sendiri melalui kejadian atau media tertentu. Kedua, berteman biasa (pergaulan masih bersifat luas dan umum). Ketiga, teman dekat, artinya hubungan yang dijalani sudah mulai memasuki tahap persahabatan yang akrab. Keempat, berpacaran. Semakin mengarah ke hubungan romantis dan sifatnya eksklusif untuk menjajaki kemungkinan menjadi calon teman hidup. Kelima, bertunangan. Ini tahap mempersiapkan pernikahan. Dan terakhir, pernikahan atau berkomitmen untuk mengikatkan diri seumur hidup dan mengembangkan kesatuan.

 

Akhir kata, hai Titus, kalau kamu pernah gagal dalam membangun hubungan, jangan menyerah dan putus asa. Terus melangkah maju sambil berdoa sungguh-sungguh meminta tuntunan Tuhan, kecuali kamu dipanggil khusus untuk tidak menikah. Jangan pesimis. Kamu ingin menikah, kan? Tuhan Yesus memberkati.

 

Ronny Daud Simeon
Pendiri King & Queen Ministry



Leave a Reply