Media Rohani Terlengkap & Terpercaya


Input your search keywords and press Enter.

Menanti Kehamilan




Walaupun bukan tujuan utama, kehadiran anak-anak dalam pernikahan itu penting bagi hampir semua pasangan suami-istri (pasutri). Karena itu kehamilan yang tidak kunjung datang, bisa menimbulkan kecemasan bagi suami-istri yang mengalaminya, seperti yang dikeluhkan oleh Ibu Feria, berikut ini.

Shalom Dokter,
Saya sudah 2 tahun menikah namun sampai saat ini kami belum dikaruniai anak. Padahal siklus menstruasi saya tepat 28 hari, tapi 3 hari sudah selesai (berhenti). Kami selalu rutin melakukan hubungan suami-istri, bahkan sengaja pada masa subur. Pertanyaan saya: Apa penyebab saya belum dikaruniai momongan? Lantas, apa yang harus saya dan suami lakukan atau usahakan? Terima kasih banyak atas penjelasan dan saransarannya. JBU.
(Feria, Jakarta)

Ibu Feria,

agar terjadi pembuahan dan kehamilan, diperlukan berbagai kondisi kesehatan yang optimal, baik pada istri maupun suami.

Faktor ISTRI
Pada seorang istri, ada 3 hal yang mutlak harus baik. Pertama, ovulasi harus berjalan normal. Ovulasi adalah proses pematangan sel telur. Bakal sel telur sendiri sudah ada semenjak kelahiran dan jumlahnya mencapai sekitar 450.000. Sepanjang masa reproduksi, jumlah sel telur yang mengalami pematangan hanya sekitar 480. Angka ini didapatkan dari perkalian masa reproduksi yang berlangsung 40 tahun, mulai kira-kira usia 10 tahun ketika remaja putri mulai menstruasi pertama kali, sampai sekitar usia 51 tahun ketika wanita tengah baya mengalami menopause. Setiap bulan seorang wanita akan mengalami 1 kali ovulasi dengan 1 sel telur matang yang siap dibuahi. Jadi, dalam satu tahun ada 12 sel telur yang mengalami pematangan, sehingga dalam 40 tahun total 480 sel telur mengalami pematangan.

Kedua, tuba falopii, yaitu saluran sel telur menuju rahim, juga harus baik anatomi dan fungsinya. Gangguan
yang sering terjadi pada tuba falopii ini adalah penyumbatan. Biasanya disebabkan oleh infeksi rongga panggul
(PID=Pelvic Inflamatory Desease). Bila ada penyumbatan, maka sel telur tidak akan bertemu dengan sperma, sehingga pembuahan tidak bisa terjadi. Ketiga, rahim, tempat tertanam dan bertumbuhnya embrio juga harus
normal anatomi dan faal-nya.

Faktor SUAMI
Kehamilan adalah peristiwa biologi yang melibatkan 50% istri dan 50% suami. Pada suami juga ada 3 faktor
penentu kapasitas reproduksi, yaitu produksi dan kualitas sperma, saluran pelepasan sperma, dan fungsi pelepasan sperma yang meliputi fungsi-fungsi seksual mulai dari kemampuan untuk ereksi, senggama, dan ejakulasi. Jadi, Ibu Feria dan suami harus melakukan konsultasi dan pemeriksaan medis untuk mengevaluasi semua fungsi di atas. Untuk keperluan tersebut Ibu Feria dan suami, saya sarankan untuk berkonsultasi di klinik fertilitas atau dokter ahli Reproductive Medicine di kota Ibu. Mengingat usia Ibu yang sudah 30 tahun, upaya medis yang Ibu lakukan harus benar-benar intensif, sebab masa kehamilan terbaik pada wanita adalah usia 25-35 tahun. Ibu Feria, jangan berhenti berharap dan berusaha di dalam Tuhan. “Semoga anak-anak lelaki kita seperti tanam-tanaman yang tumbuh menjadi besar pada waktu mudanya; dan anak-anak perempuan kita seperti tiang-tiang penjuru, yang dipahat untuk bangunan istana!”. (draw)



Leave a Reply