Media Rohani Terlengkap & Terpercaya


Input your search keywords and press Enter.

Berutang untuk Persembahan




Pak Eko,
Bagaimana jika saya membayar persepuluhan dengan mengambil uang dari kartu kredit? Apakah itu dosa?
(NN – 0813004xxxx)

Shalom NN,
Wah, pertanyaan kamu cukup rumit untuk dijawab. Tapi saya coba jawab deh. Mengenai dosa, terus terang
saya tidak mengetahui hal itu karena saya memang tidak bergelut di bidang teologi. Tapi kalau dari segi keuangan, saya akan jawab sesuai dengan pengetahuan saya. Kartu kredit adalah sarana pembayaran. Jadi, dengan kartu “sakti” itu kita diperkenankan untuk menggunakan dulu dana yang bukan milik kita, dan membayarnya kemudian.

Nah apakah dibenarkan bila kita membayar persepuluhan atau persembahan dengan kartu kredit? Kalau saya pribadi menjawab hal itu tidak dibenarkan (ini menurut saya pribadi ya, mungkin untuk lebih detilnya bisa mengkonfirmasikannya ke pendeta atau gembala gereja Anda). Kenapa? Karena menurut saya persepuluhan atau persembahan adalah penyisihan dari penghasilan kita yang pertama. Jadi, seharusnya kita tidak perlu menggunakan kartu kredit untuk membayar persepuluhan. Mungkin Anda masih ingat saya pernah membagi penghasilan menjadi 4 bagian utama, yaitu 10% untuk sosial dan keagamaan (kita menyebutnya dengan
persepuluhan), 30% untuk utang, 20% untuk investasi dan sisanya baru untuk hidup.

Seharusnya kita tidak perlu menggunakan kartu kredit bila memang konsisten dengan rumus di atas. Sebab sejak hari pertama menerima berkat berupa penghasilan, kita sudah menyisihkannya untuk Tuhan. O ya, jangan lupa, Tuhan pernah berkata sebaiknya kita mempersembahkan dari yang terbaik, bukan? Menurut saya persembahan terbaik adalah dengan menyisihkan di awal bukan menyisakan di akhir.



Leave a Reply