Media Rohani Terlengkap & Terpercaya


Input your search keywords and press Enter.

Belajar Dari Burung, Sebelum Menikah




eBahana.com – Cinta itu buta’ begitulah kebanyakan orang menilai tentang cinta. Jelek dibilang cakep, pahit dibilang manis, susah dibilang senang, mungkin itu gambaran cinta di dunia anak muda. Emang susah sih kalau udah terlanjur cinta, walaupun si Beib belum punya apa-apa, kerjaan juga belum pasti, yang penting bisa bersama si Beib seakan memiliki dunia. He he he…

Seperti yang dirasakan oleh sahabat kita Ida saat ini. Jadi ceritanya, Ida sudah punya pacar, bahkan bisa dibilang calon pasangan hidupnya. Namun masalahnya salah satu keluarga Ida tidak setuju kalau Ida menikah dengan si calon. Kira-kira karena apa nggak setujunya ya? Terus apa solusi yang Papa Daniel berikan?
Kita simak yuk…

Ida:
“Shalom BAHANA, Aku Ida. Saya punya pacar yang tidak punya pekerjaan, tapi orangnya dewasa. Sedangkan aku sudah bekerja sebagai guru dan pelayanan. Kami rencana ingin menikah dalam tahun ini. Tapi masalahnya om saya tidak setuju karena dia tidak punya pekerjaan. Apakah kalau saya memaksa untuk menikah dengannya, termasuk anak yang melawan? Kami udah saling sayang dan sulit berpisah. Apa yang harus saya buat untuk bisa menikah? Solusinya harus bagaimana ya?”

Sambil membaca pesan dari Ida, Papa hanya bisa tertawa kecil dan memaklumi apa yang Ida rasakan. Karena memang tidak salah mencintai seseorang. Kalau Ida menyebutkan bahwa calon pasangannya adalah seorang yang dewasa, namun kekurangannya adalah belum ada pekerjaan yang tetap. So, seperti apa sih solusi Papa untuk menyelesaikan masalah ini?

Papa Daniel:
Ida yang diberkati Tuhan, Papa tahu apa yang kamu rasakan. Tidak salah kamu mencintai dan berharap untuk ke jenjang pernikahan, karena lebih baik mengakhiri hubungan dalam pernikahan kudus. Tetapi Om Ida pun bersikap seperti itu karena memang itu baik untuk masa depan Ida serta keluarga yang akan dibangun nanti.

Belajarlah dari burung. Kalau Ida perhatikan kehidupan burung, tidak ada burung kawin apalagi bertelur sebelum pejantannya membuat sarang terlebih dahulu. Papa tidak akan memberikan solusi untuk jangan menikahinya. Karena kamu punya hak untuk memilih siapa yang menjadi pasangan hidupmu. Tetapi saran Papa adalah tunda dulu pernikahan kalian sampai calon suamimu sudah mendapatkan penghasilan tetap.
Sehingga dia bisa bertanggungjawab menafkahi kamu dan anak-anakmu nanti, karena dengan begitu kalian bisa terhindar dari konflik menghargai satu sama lain.

Calon pasangan hidupmu juga tidak merasa minder, karena Ida bisa tunduk kepadanya sebab kalian sama-sama bekerja. Sehingga tidak ada yang merasa unggul dalam keluarga. Selain itu keluarga Ida pun bisa lebih menghargai calon pasanganmu, karena dinilai sebagai cowok yang bertanggungjawab. Dengan begitu tidak akan ada lagi yang berani mencampuri kehidupan keluargamu kelak, hanya kamu dan suamimu beserta anak-anak.

Papa berikan salah satu contoh tokoh di dalam Alkitab yaitu tentang Adam dan Yusuf. Adam menikah setelah ia bisa bertanggung jawab dengan mengelola Taman Eden. Sedangkan Yusuf menikah saat ia sudah menjadi raja di Mesir. Ida bisa membaca di kitab Ratapan 3:26-28. Tuhan Yesus Berkati.

Oleh Daniel Alexander, Pendidik, Pembidik.

Bagi para Sahabat eBahana.com, jika ingin berkonseling dengan salah satu kontributor eBahana.com, bisa menghubungi Admin di WhatsApp +62813-2771-3987 (Yemima).



Leave a Reply