Media Rohani Terlengkap & Terpercaya


Input your search keywords and press Enter.

Nama Saya Tata dan Saya Berharga di Mata-Nya




eBahana.com – Panggil saja saya Tata.

Saya terlahir di keluarga dengan dua kebudayaan yang berbeda. Ayah saya China, sedangkan mama saya Jawa asli.

Terlahir dengan tubuh yang kurus dan kecil membuat saya minder dan sering dibully oleh orang-orang. Sampai pernah saat saya masuk sekolah, guru saya selalu bertanya kepada saya, “Sudah minum susu belum? Gelasnya kecil atau besar?” Setiap hari disodorkan pertanyaan-pertanyaan yang membuat saya merasa sebal.

Sehingga saya menganggap diri saya buruk, tidak ada yang mencintai, tidak pernah diterima. Dan lagi kampung saya dulu sangat minim keturunan China. Sehingga saya menjadi bahan olok-olokan karena mata saya sipit. Saya sungguh merasa tertolak, kenapa Tuhan ciptakan saya di keluarga yang setengah China dan setengah Jawa. Kenapa tidak murni Jawa atau China saja.

Sehingga saya sangat membenci tubuh saya. Saya merasa diri saya aneh, tidak cantik dan tidak sama dengan yang lain..

Suatu ketika ada seorang teman yang berkata kepada saya, “Ta, kamu ini beruntung lo, karena kamu dilahirkan dari keluarga China-Jawa.” Kenapa beruntung, kan malah jelek jawab saya.

Dia bilang, “Enggak, justru kamu ini beruntung karena perpaduannya bagus lo, China-Jawa sehingga kulitnya enggak hitam banget tapi juga enggak putih, enggak terlalu sipit juga”.

Dari perkataannya saya pun tahu bahwa Tuhan memakai teman saya untuk menyampaikan pesan-Nya kepada saya. Roh Kudus sedang membuka selubung dari mata saya dan mencelikkan mata saya bahwa saya ini berharga, karena saya ini ciptaan Tuhan.

Teman saya mungkin hanya berbicara ala kadarnya dan dia hanya menganggap itu hanya obrolan ringan saja.

Namun bagi saya saat itulah titik balik saya untuk mengampuni diri saya sendiri.

Mulai saat itu saya memandang diri saya berharga dan Tuhan sangat baik karena saya memiliki orang tua yang sangat baik dan takut akan Tuhan.

Disitu saya disadarkan akan kasih Tuhan yang luar biasa.

Mari jaga perkataan kita setiap hari, karena perkataan yang mungkin kelihatannya sepele itu dapat saja mengubah orang lain di kemudian hari.

Yesaya 49:16, Lihat, Aku telah melukiskan engkau di telapak tangan-Ku; tembok-tembokmu tetap di ruang mata-Ku. 

 

Oleh Inggita Paramita Maharshi

 



Leave a Reply