Media Rohani Terlengkap & Terpercaya


Input your search keywords and press Enter.

“Mengapa Tuhan Menciptakan Saya dalam Tubuh Laki-laki?”




eBahana.com – Nama saya Tania. Saya terlahir sebagai seorang anak lak-laki, namun setelah saya dewasa saya merubah penampilan saya menjadi seorang perempuan. Saya mempunyai tubuh yang cantik dan molek, saya bisa membuat setiap pria terpesona. Tidak ada satu pria pun yang menolak ketika memandang diri saya, sebab kehadiran saya selalu memberi gairah kepada setiap pria. Saya menjalani profesi seperti prostitusi, saya senang dengan pekerjaan ini, karena saya bertemu dengan banyak teman, dan saya memiliki banyak uang, apapun yang saya inginkan, saya dapat membelinya. Namun di satu sisi, saya juga jenuh, mau sampai kapan saya menjalani profesi ini. Apa sebenarnya dalam kehidupan ini yang saya cari, saya tidak tahu, saya harus mulai dari mana untuk keluar dari area ini.

Dalam kejenuhan diri, saya bertemu dengan seorang teman saya, teman baik, seorang laki-laki. Dia mengajak saya ke suatu ibadah. Waktu itu saya tidak tahu itu ibadah apa, saya hanya ikut saja. Dalam ibadah tersebut disampaikan firman Tuhan dalam Yakobus 5:16a, “Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh.” Firman itu membuat hati saya berfikir, apakah hidup saya sudah benar, dan saya merasa masih ada sesuatu hal yang masih saya tutupi dalam diri saya.

Dulu ketika usia saya 14 tahun saya gemar untuk bersolek, saya lebih cenderung memakai pakaian perempuan untuk bisa menjadi perempuan seutuhnya. Papa saya melihat perubahan diri saya, saya sudah mulai berani pakai lipstik dll,di situ papa saya pun tidak suka, papa saya marah dan saya dipukuli. Saya berkata kepada papa, “Meskipun saya dipukuli sampai mati pun, saya tidak akan bisa berubah, jiwa saya itu jiwa perempuan, perempuan yang terjebak dalam tubuh laki-laki!”

Saya sempat menikah tapi pernikahan saya tidak bertahan lama, setelah mantan suami saya tahu keadaan identitas saya yang sebenarnya, dia meninggalkan saya. Saya merasa sakit hati dan hidup saya tidak ada artinya lagi.

Banyak orang menganggap saya ini manusia yang berbeda. Terkadang saya sendiri tidak bisa menerima keadaan diri saya. Saya sering bertanya, “Tuhan, kenapa saya mengalami nasib seperti ini?” Saya mulai mencari kekosongan dalam diri saya, seperti ada penyesalan dalam diri saya.

Menurut pengakuan Timothy Parengkuan sebagai pembimbing rohani saya, ia mengatakan dari kecil saya seringkali merasa kenapa Tuhan menciptakan saya dalam tubuh laki-laki, sementara saya merasa dalam diri saya adalah wanita. Timmy, begitu sapaan akrabnya, mengatakan, “Tuhan tidak pernah berbuat kesalahan dalam menciptakan. Tuhan menciptakan semua itu sempurna. Dosa itulah yang membuat identitas manusia menjadi kacau. Tetapi Tuhan mau memulihkan semuanya kembali seperti pada waktu Dia menciptakan secara sempurna.”

Ketika saya mendapatkan firman tentang identitas diri, di situ saya sadar, dan saat itu saya mau bertobat melepaskan kesombongan diri saya, keangkuhan diri saya, keegoisan diri saya, saya harus melepaskan semuanya.

Saya sudah pernah melakukan operasi, operasi payudara, operasi kelamin, sampai saya juga sudah pernah menikah, semuanya sudah saya lewati. Apa yang saya lakukan di masa lalu itu adalah identitas palsu saya, identitas yang benar adalah saya laki-laki.

Tuhan menciptakan kita itu laki-laki dan perempuan, Tuhan tidak menciptakan yang setengah-setengah atau abu-abu, dan saya harus kembali lagi kepada ciptaan Dia yang lama yaitu adalah identitas saya yang baru, manusia yang baru.

Nama kecil saya dulu adalah Tan Winden, setelah saya disahkan menjadi perempuan, nama saya adalah Tania. Dan setelah saya mengaku dosa dan bertobat, saya diberi satu nama oleh Timothy Parengkuan, yaitu Jonathan.

Dalam kehidupan saya, saya menyesal dengan perbuatan dan dosa-dosa saya, namun saya juga bersyukur Tuhan bisa pulihkan hidup saya, Tuhan bisa selamatkan hidup saya, karena kasih karunia Tuhan itu begitu nyata dalam hidup saya.

“Saya melihat perubahan yang sangat luar biasa pada orang itu, dia mulai merasa jijik dengan apa yang pernah dipakai, dia mulai memberikan baju-baju lamanya kepada orang lain. Luar biasa orang ini, saya lihat memang kita ada di dalam waktu pemulihan segala sesuatu, apa yang bagi manusia itu tidak mungkin, tapi bagi Tuhan itu masih mungkin,” saksi Timothy.

Saya melakukan operasi pengangkatan payudara, yang sudah 40 tahun payudara itu ada di dalam diri saya, kemudian implan payudara itu sudah saya lepas. Karena saya percaya yang namanya pemulihan itu tidak cukup hanya sekali, kita harus terus dipulihkan. Saya saat ini melayani orang-orang yang backgroundnya  sama seperti diri saya, karena saya pernah hidup di dalam dunia itu. Saat ini Tuhan percayakan saya untuk menyelamatkan jiwa-jiwa mereka yang tersesat. Yang mengubah kehidupan saya itu adalah Tuhan Yesus, Ia berkorban, Ia mati di atas kayu salib, dan saya merasa hidup saya benar karena Tuhan. STV/Yas

Sumber Solusi TV.



Leave a Reply