Media Rohani Terlengkap & Terpercaya


Input your search keywords and press Enter.

Haruskah Aku Menangis?




eBahana.com – Suka duka sebagai seorang pemimpin jemaat selama 25 tahun kurang lebihnya. Hal yang paling menyakitkan bukanlah kekurangan uang, karena memenuhi panggilan-Nya sudah termasuk bersedia hidup apa adanya bukan ada apanya. Bukan juga kehabisan bahan khotbah. Walau hal ini merupakan tantangan terbesar bagi seorang yang menggembalakan gereja dalam waktu yang panjang. Bayangkan anda berkhotbah puluhan tahun sedikitnya seminggu sekali kepada orang yang sama dan memastikan mereka belum “mual” mendengar anda.

Hal yang paling menyakitkan adalah ketika kita dikhianati.

Dan itu dapat berlangsung berkali kali dalam hidup anda. Kita mengasihi jiwa- jiwa, mengorbankan semua yang bisa dikorbankan, waktu, tenaga, keuangan. Ketika mereka masih belia kita yang mengajarkan bagaimana takut akan Tuhan, kita berdiri sepanjang waktu pertumbuhan mereka, kita harus ada di samping mereka dalam setiap pergumulan hidup amereka dan memastikan segala sesuatu baik-baik untuk mereka hingga tiba saatnya, mereka hidup mendapatkan apa yang mereka inginkan, bahagia, tidak kekurangan. Dan pada suatu saat dengan alasan apa saja mereka dapat pergi meninggalkan gereja tanpa pamit. Sakitnya tuh disini, untung Yesus sudah lebih dahulu di sana.

Suatu hari saya datang kepada Yesus Gembala Agung dan membawa perkara ini, “Tuhan haruskah aku menangis atau haruskah aku bersyukur untuk semua rasa sakit ini?” dengan lembut Roh-Nya mengajari batin saya.

“Mereka memang meninggalkan gereja tapi tidak meninggalkan Aku, mereka memang meninggalkan engkau tapi mereka masih mengikuti-Ku, jadi apa masalahmu?”

Saya masih menangis untuk beberapa waktu namun saya sembuh. Akhirnya saya menyadari mengapa saya terluka? Mengapa saya bersedih? Karena saya mencintai mereka!! Jika saya tidak mencintai mereka tidak mungkin saya terluka. Akhirnya saya tahu, jika saya mencintai harus siap untuk terluka. Haruskah saya menangis atau haruskah saya bersyukur? Saya bersyukur karena telah melaksanakan tugasku, saya bersyukur telah menjadi berkat bagi hidup mereka, saya masih menangis karena sebagaimana bilur membasuh luka, air mata membasuh jiwa. Sarah A

 

Dapatkan buku terkait : http://ebahana.com/product/kuasa-cinta-agung-nilainya-dahsyat-dayanya/

http://ebahana.com/product/mari-bicara-tentang-cinta/



Leave a Reply