Media Rohani Terlengkap & Terpercaya


Input your search keywords and press Enter.

Kesaksian Cancer Survivor: ‘Kita Harus Bersyukur!’




eBahana.com – Madelina Mutia, biasa dipanggil Muti, adalah salah satu pendiri Yayasan Daya Dara Indonesia. Pendiri yang lain adalah temannya yang bernama Santi. Yayasan tersebut berdiri pada 2014.

Muti dilahirkan di Jakarta, 22 Juli 1968. Muti telah menikah dan dikaruniai seorang putra. Ia salah satu umat  Paroki Gereja Santa Maria Regina Bintaro.

Menurut pengakuannya, Muti sangat bahagia dapat mendirikan dan bekerja di yayasan miliknya itu. Di sana ia menampung dan berkenalan dengan banyak orang yang “sama” seperti dirinya, yaitu cancer survivor.

Divonis Mengidap Kanker Payudara

Muti terkena penyakit kanker payudara pada 2010. Pada waktu itu, ia masih aktif bekerja. Ia cukup rajin check up kesehatan dan setiap 6 bulan sekali ia memeriksakan diri dengan alat USG payudara.

Pada waktu itu ada tanda-tanda yang mencurigakan. Setelah itu dilakukan pemeriksaan dan dokter menyatakan ia positif terkena kanker payudara. Sejak itu ia mulai melakukan serangkaian terapi-terapi untuk kanker payudara, karena stadiumnya masih dini, kemungkinan untuk sembuh makin besar menurut dokter.

Rangkaian terapi yang ia jalani mulai dari pengangkatan payudara atau tumor. Pengangkatan tumor itu sendiri sudah semakin besar sehingga seluruh payudara sebelah kanannya harus diangkat. Setelah itu dilanjutkan dengan kemoterapi selama 8 kali. Kemoterapi itu dilakukan tiap 3 minggu sekali. Setelah kemoterapi dilanjutkan dengan radioterapi. Kemoterapi itu tujuannya untuk membunuh semua sel baik maupun sel jahat, dengan tujuan untuk menjaga agar jangan sampai sel-sel kanker yang sudah menyebar yang tidak terdeteksi oleh alat, bisa mati dengan obat kemoterapi. Radioterapi dilakukan sebanyak 25 kali setiap harinya, tujuannya untuk lebih memastikan bahwa sel-sel kanker di tempat tumor itu benar-benar sudah mati.

Setelah tumor diangkat kemudian diperiksa di laboratorium dan ternyata diketahui penyebabnya karena hormon estrogen dan progesteron (semua hormon tersebut aktif pada perempuan), sehingga harus dilakukan dengan terapi lanjutan yaitu terapi hormon dengan cara minum obat. Tujuannya adalah untuk mengacaukan pusat hormonnya kalau aktif akan di khawatirkan kembali lagi. Jadi minum obat itu selama 10 tahun dan terus melakukan kontrol setiap setahun sekali.

Pesan bagi Sesama Breast Cancer Survivor

Bagi seorang penderita kanker, masalah utama adalah psikologis. Kebanyakan dari penderita kanker selalu down mental dalam hidupnya. Muti, sebagai seorang cancer survivor, berbagi tips bagaimana Untuk mengatasi penderita kanker yang down. Cara yang paling ampuh adalah harus dari diri sendiri, bagaimana diri sendiri bisa menjadi positif. Sering kali kita melihat kekuatan semangat di sekitar kita, dari keluarga terdekat seperti pasangan, orangtua dan anak. Sesama teman penderita kanker juga bisa memberikan kekuatan, karena itu berarti kita tidak sendirian, dapat saling support, saling menguatkan untuk sama-sama berjuang dan survive agar dapat sembuh.

Khususnya untuk perempuan yang tidak menderita kanker payudara, Muti berpesan, jangan pernah lupa untuk memeriksa payudara sendiri setiap hari ketujuh setelah menstruasi hari pertama, karena itu adalah upaya termudah, termurah untuk melakukan deteksi dini kanker payudara. Susan/YAS



Leave a Reply