Media Rohani Terlengkap & Terpercaya


Input your search keywords and press Enter.

STAK Wiyata Wacana, Penerbit Andi & eBahana Gelar Pelatihan Penulisan dan Jurnalistik Rohani




Pati, eBahana

Memasuki era revolusi industri 4.0, akan membawa banyak perubahan di setiap sendi kehidupan, bahkan tidak terkecuali dalam dunia pelayanan kristiani. Demi mempersiapkan para pelayan Tuhan dalam menghadapi era tersebut, Sekolah Tinggi Agama Kristen Wiyata Wacana (STAKWW), Penerbit Andi dan eBahan bekerja sama menggelar Pelatihan Penulisan dan Jurnalistik Rohani, Di Kapel STAK Wiyata Wacana, Pati, (1/12/18).Dengan mengangkat tema “Menyebarkan Kabar Baik Sampai Keujung Bumi” pelatihan ini menghadirkan direktur Penerbitan Andi, Joko Irawan Mumpuni dan Redaktur Pelaksana majalah Bahana, Nandhes Adi Firmanto sebagai nara sumber. Acara ini di ikuti 20 peserta dari berbagai latar belakang, seperti aktivis gereja, mahasiswa, guru PAK, Pendeta, dan dosen STAKWW Pati.

Pada pembukaan, ketua STAKWW, Pdt. Yohanes Karyadi, M.Th., mengungkapkan rasa syukurnya atas terselengaranya kegiatan pelatihan penulisan dan jurnalistik rohani ini. “Melalui acara ini saya harap bisa berjalan dengan maksimal sehingga dapat melahirkan penulis-penulis yang andal sehingga dapat menjadi berkat bagi banyak orang,” ungkapnya.Pada kesempatan tersebut Joko Irawan Mumpuni memaparkan begitu banyaknya media kristiani yang bertumbangan dan hilang dari peredaran. Demikian pula dengan kondisi majalah Bahana, turut mengalami goncangan.

“Namun, kami berusaha berpikir keras bagaimana caranya untuk mempertahankan media rohani di era revolusi industri 4.0. Oleh karena itu, 3 bulan yang lalu kami meluncurkan eBahana.com, sebagai media rohani online terbesar di Indonesia,” tegasnya.

Lebih lanjut Joko I. Mumpuni mengajak setiap peserta untuk ikut menjadi kontributor eBahana agar kegiatan kekristenan yang ada di Pati ini tidak luput dari pandangan mata dan pikiran orang di seluruh dunia dan bisa menandingi hoak.

“Pelayanan kekristenan memiliki 7 gunung/area, salah satunya adalah media termasuk media sosial yang banyak dikuasai oleh berita bohong. Siapa yang mengusai media, akan mengusai dunia. Jika kita orang percaya tidak mau membuat lebih banyak berita kebenaran daripada berita bohong, media di Indonesia akan dikuasai oleh berita bohong. Hoak tidak akan pernah bisa dihilangkan dan ditahan, kecuali hanya dengan terus mengelontorkan berita benar yang lebih banyak,” lanjutnya.Pada sesi “Jurnalistik Rohani”, Nandhes mengajak setiap peserta untuk membangkitkan tradisi kekristenan yang hampir punah, yaitu tradisi menulis. “Seperti apa yang telah dimandatkan Allah kepada Musa, ketika ia harus menuliskan 10 hukum Tuhan, begitu pula tradisi menulis harus terus kita bangun. Hanya dengan berkarya melalui tulisan, kita akan mampu mewarkatakan kabar baik sampai ujung bumi,” tegasnya.Lebih lanjut, Nandhes mengajak para peserta lebih antusias dalam berlajar menulis karena eBahana akan berusaha memberikan membimbing. “Melalui pembinaan dan bimbingan online harpannya para peserta bisa menjadi kontributor eBahana yang andal dalam dunia jurnalistik,” pungkasnya. Naf



Leave a Reply