Media Rohani Terlengkap & Terpercaya


Input your search keywords and press Enter.

Presiden Jokowi Temui Pemenang Pesparani 2018




Bogor, eBahana

Paduan suara juga dapat mengajarkan mengenai filosofi dari kerukunan yang dibutuhkan bangsa Indonesia,” ungkap Presiden Jokowi ketika menemui pemenang Pesparani 2018 di Istana Bogor, Jawa Barat, Senin (12/11/18).

Presiden Jokowi mengajak Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) untuk terus menggaungkan pesan-pesan persaudaraan khususnya kepada umat Katolik di Indonesia. Ajakan tersebut disampaikan oleh presiden pada saat silaturahmi dengan panitia dan pemenang Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesaparani) Katolik Nasional I.

Sekitar 39 uskup dan sejumlah imam serta satu kontingen paduan suara anak dan remaja yang mewakili Propinsi Kalimantan Timur sebagai juara umum Pesparani Katolik Nasional I menghadiri acara yang berlangsung selama sekitar satu jam itu.

“Mumpung pas bertemu, saya juga sedikit ingin menyampaikan pesan-pesan mengenai kerukunan, pesan-pesan mengenai persaudaraan, pesan-pesan mengenai persatuan. Ini terus kita sampaikan kepada umat, kita sampaikan kepada masyarakat, kita sampaikan kepada rakyat karena kebutuhan kita saat ini akan persatuan mengingatkan (kita) akan pentingnya persatuan, persaudaraan, kerukunan,” kata Presiden Jokowi.

Dengan didampingi, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf, dan Ketua Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) Mgr Ignatius Suharyo, Presiden Jokowi mengungkapkan dalam paduan suara  banyak pelajaran tentang tenggang rasa, saling menghargai, membangun toleransi. “Ada saat yang dibutuhkan adalah sopran, lain waktu alto, tenor,  bass, semua harus saling menghargai bukan satu minta dominan terus-terusan,” katanya.

Selain itu, Kepala Negara mengajak para peserta Pesparani untuk turut mengingatkan masyarakat akan pentingnya persatuan dan persaudaraan. Saat ini, bangsa Indonesia membutuhkan pemahaman lebih soal pentingnya menjaga persatuan dan persaudaraan antarelemen bangsa.

“Persatuan merupakan hal yang mutlak dan tetap ada di negeri ini. Saya selalu ingatkan kepada masyarakat bahwa Indonesia itu sangat beragam. Jadi, jangan sampai intoleransi dan ekstremisme menganggap dirinya yang paling benar. Jika ini dibiarkan, akan merasuk ke berbagai lini kehidupan sehingga membuat masyarakat merasa tidak rukun. Itu yang sangat berbahaya,” tandasnya. Dbs/Naf



Leave a Reply