Media Rohani Terlengkap & Terpercaya


Input your search keywords and press Enter.

Hati Misi untuk Sekolah Misi Galilea




Yogyakarta, eBahana

Pertumbuhan gereja yang kian menjamur, ternyata belum mampu melahirkan pelayan misi sehingga dampak kegerakan gereja menjadi kurang signifikan. Padahal pelayanan misi merupakan ujung tombak gereja. Berangkat dari keprihatinan tersebut, The Seed Ministry menggelar peluncuran Sekolah Misi Galilea Yogyakarta (SMGY) di Hartono Mall Yogyakartra (04/09/18)

Saat dijumpai eBahana, Pdt. Aryanto Tanesib, M.A, mengungkapkan bahwa SMGY ini menjadi wadah bagi gereja-gereja agar mampu melahirkan para pelayan misi yang militan. “SMGY memiliki tujuan menjadi penginjil yang kreatif dan militan di ladang pelayanan. Dengan misi mempersiapkan penginjil yang penuh militansi. Memperlengkapi dengan kerohanian dan pengetahuan Alkitab yang baik agar secara kontekstual mereka mampu melaksanakan Amanat Agung Tuhan Yesus. Oleh karena itu, saya ingin sekali bisa bersinergi dengan berbagai denominasi gereja untuk membantu mereka dalam melahirkan pelayan misi yang militan,” ungkap pendiri Sekolah Misi Galilea.

Pdt. Aryanto sangat bersyukur. Setelah 8 tahun bergumul akhirnya Sekolah Misi Galilea bisa didirikan. Sebanyak 15 siswa memilih untuk belajar di sini, bahkan sebagian besar dari mereka adalah anak putus sekolah. Secara akademik mereka akan diajar selama 2 semester dengan muatan Theologi 25%, Misi 50%, dan Enterpreneur 25%.

Pembimas Kristen Kanwil Kemenag DIY, Petrus Marija, M.Pdk., yang turut memberikan sambutan dalam acara ini sangat mengapresiasi atas berdirinya Sekolah Misi Galilea.

Sebagai pemilik Salon, JCO, dan BreadTalk, Ev. Tina Andrean pun turut mengapresiasi. Bahkan ia memberikan dukungan besar terhadap Sekolah Misi. Pada kesempatan tersebut Ev. Tina menyampaikan bahwa adanya BreadTalk dan JCO adalah kasih karunia dari Tuhan. “Saya hanya orang yang biasa, visi Tuhanlah yang membuat menjadi luar biasa. Semua menu, nama, dan logonya dari Tuhan. Jadi, semua maksud yang Tuhan rencanakan dalam hidup kita. Di dalam marketplace kita bisa pakai secara maksimal, bukan untuk diri kita sendiri, tetapi untuk kemuliaan nama Tuhan,” tegas istri Johnny Andrean dengan penuh antusias.

Dalam sambutannya J.H. Gondowijoyo berpesan kepada para pengajar dan siswa. Kepada para pengajar ia berpesan, Sebagai pengajar harus memiliki hati dan otak misi agar mampu menjadi teladan bagi para siswa. Sementara kepada para murid, ia berpesan agar para murid mau berjuang dengan lebih semangat dan cepat. Mengingat, saat ini merupakan era percepatan.

Lebih lanjut J.H Gondowijoyo mendorong para pelayan misi untuk lebih fokus pada sasaran. “Yang harus menjadi fokus pelayanan misi kita adalah kaum kedar, orang miskin, anak muda, pendidikan, guru,  anak usia dini, dan keluarga,” ungkapnya. Naf



Leave a Reply