Media Rohani Terlengkap & Terpercaya


Input your search keywords and press Enter.

Gerakan Doa 18.18.18: Memperbesar Kapasitas Allah Dalam Hidup




Yogyakarta, eBahana

Segenap hamba Tuhan dan para pendoa dari berbagai gereja berkumpul bersehati berdoa dalam acara Gerakan Doa 18.18.18, di Gereja Isa Almasih komplek Colombo Yogyakarta (18/09/18).

J.H. Gondowijoyo menjelaskan bahwa acara doa ini digelar setiap tanggal 18, selama 18 jam, dan pada 2018. Gerakan doa ini merupakan program dari Jaringan Doa Nasional. Kegiatan ini sudah yang ke-9 kalinya dan akan berakhir pada bulan Desember 2018. “Sebagai acara puncak rencanannya akan digelar konferensi doa nasional yang akan dihadiri sekitar ratusan pemimpin-pemimpin doa dari Sabang sampai Merauke dan akan digelar di Banten,” jelasnya.

Lebih lanjut. Gondowijoyo menegaskan bahwa hasil dari gerakan doa ini adalah munculnya kegerakan misi. “Saat ini Tuhan telah menunjukkan lawatannya atas Indonesia dengan munculnya kegerakan misi, seperti pertemuan misi dari PGI, Kongres Misi Nasional yang dihadiri oleh para pemimpin sinode, Kongres Hamba-hamba Tuhan Desa se-Indonesia, Empowered 21 dan kegerakan misi lainnya.”

Dalam renungan firman Tuhan yang terambil dalam Nehemia 1:4 Rehabiyam Bilung menegaskan betapa pentingnya doa bagi kehidupan manusia. Melalui doa Nehemia Tuhan nyatakan kuasa-Nya. “Keintiman dengan Tuhan tidak hanya membersihkan kita dari dosa, tetapi kita juga diisap ke dalam kapasitas Tuhan, dibangun menjadi manusia berkapasitas Allah yang penuh dengan sensitifitas,” tegasnya.

Optimalisasi kapasitas Allah itulah yang Tuhan kegendaki agar hidup ini bisa berdampak dampak bagi sesama. “Ada yang bilang bahwa Indonesia sekarang tidak aman dan berada di ambang kehancuran. Bagi saya itu tidak benar. Selama kita memiliki kapasitas Allah, akan terjadi perubahan. Jika kita ingin bangsa ini diselamatkan, jangan selalu mengedepankan kepentingan diri, melainkan kepentingan orang lain yang harus diutamakan.”

Dalam akhir khotbahnya, Rehabiyam menegaskan bahwa kegiatan gereja tidak akan mampu membuat orang yang mati bangkit, orang yang buta melihat, dan orang yang tuli mendengar. “Hanya kuasa Tuhan yang mampu menjadikan itu semua. Tanpa keintiman dengan Tuhan dan besarnya kapasitas Allah, misi Allah tidak akan terjadi dalam kehidupan kita,” pungkasnya. Naf



Leave a Reply