Media Rohani Terlengkap & Terpercaya


Input your search keywords and press Enter.

Bride of Christ Conference 2018




Jakarta, eBahana

Seluruh umat Tuhan adalah orang-orang yang dikasihi oleh Tuhan Yesus Kristus, dipanggil dan dipilih oleh Tuhan sendiri untuk menjadi mempelai Kristus. Demi mempersiapkan jemaat Tuhan menjadi mempelai Kristus yang sempurna, Holy Spirit Ministries Indonesia menyelenggarakan Bride of Christ Conference 2018 di Terminal-7, APL Tower lantai 27 Central Park, Jalan S. Parman, Jakarta Barat (10/11/18).

Para peserta larut dalam pujian penyembahan sebelum konferensi dimulai

Ps. DR. Yohanes E. Christianto kepada eBahana menceritakan secara singkat mengapa ia terpanggil untuk mengadakan Bride of Christ Conference 2018 ini. “2 tahun yang lalu, tepatnya 12 April 2016, saya diijinkan oleh Tuhan meninggal dunia mendadak, 3 kali dalam 1 hari, dan dihidupkan kembali oleh Tuhan. Di saat itu saya mengalami perjumpaan ilahi dengan Tuhan dan saya diperintahkan oleh Tuhan untuk mengajarkan dan mempersiapkan umat-umat Tuhan untuk menyambut kedatangan Tuhan yang kedua kalinya. Seperti yang tertulis pada nats Matius 28:19-20, tetapi Tuhan menggarisbawahi bahwa yang harus saya lakukan utamanya adalah ayat yang ke-20, ajarkan apa yang Kuperintahkan kepadamu,” ceritanya.

Ps. Yohanes pada saat menyampaikan materi konferensi.

Pada kesempatan tersebut, sebagai pembicara pertama, Ps. Yohanes menyampaikan bahwa untuk menjadi mempelai Kristus, orang-orang harus dipilih dan ditebus, dipulihkan, dibaharui dan ditransformasi. Dilayakkan, dikenan dan dikenal Tuhan, dipertunangkan, diikat dalam suatu Covenant. Dipersiapkan dan dikaruniakan supaya memakai kain lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih, dijemput dan diluputkan dari murka Allah. “Ketujuh hal itu tidak otomatis atau instant, tapi perlu proses dan persiapan,” tegasnya.

Ps. Judit Halim dan Ps. Jason Ang turut hadir menyampaikan kesaksian hidup mereka, bagaimana mereka dijamah, diubahkan dan diberkati oleh Tuhan.

Para peserta antusias mendengarkan penjelasan Ps. Yohanes

Acara yang diberi tema The Grace of God  ini dihadiri oleh 300 peserta yang berasal dari berbagai kalangan, agama, dan daerah. Setiap peserta yang hadir mendapatkan suatu pelajaran penting mengenai persiapan menjadi mempelai Kristus. “Banyak yang saya dapatkan. Saya jadi lebih mengerti untuk menjadi Kristen yang sebenarnya, Bukan Kristen yang sekadar Kristen, yang ke gereja seminggu sekali, baca Alkitab, berdoa, tapi ternyata Kristen sebenarnya itu tidak segampang itu, kita harus benar-benar menjadi kudus dan menyerupai Yesus, menjalankan semua firman-Nya, tidak boleh ada yang dibantah dan tawar-menawar,” ujar Andrea Panggabean, salah satu peserta Bride of Christ Conference 2018.

Ps. Yohanes, Ps. Judith Halim, Ps. Jason Ang beserta seluruh panitia Bride of Christ Conference 2018.

Ps. Yohanes berharap setiap peserta menyatukan visi dan langkah untuk berjuang bersama Roh Kudus mempersiapkan diri menjadi mempelai Kristus yang tidak bercela dan sempurna. “Para peserta konferensi disarankan juga mengikuti Bride of Christ Fellowship setiap sebulan sekali dan juga Bride of Christ Seminar Series setiap 3 bulan sekali,” imbaunya. Yas

 



Leave a Reply