Media Rohani Terlengkap & Terpercaya


Input your search keywords and press Enter.

Barisan Pendeta dan Doa di Gedung Putih adalah Upaya Peperangan Rohani Melawan Kutukan yang Dikirim Jutaan Penyihir kepada Presiden Amerika Donald Trump




Amerika, eBahana

Dunia sihir bukanlah hal baru bagi Amerika, karena jejak sejarah mencatatkan konflik dengan para penyihir di negeri Paman Sam itu sudah ada sejak tahun 1600’an. Salah satu kejadian yang terkenal adalah pengadilan pada penyihir di kota Salem, yang membuat puluhan orang yang dituduh sebagai penyihir dibunuh.

Jumlah orang yang mengaku penyihir dan pengikut aliran pagan pun terus bertambah di beberapa dekade terakhir ini, jika pada 1990 tercatat ada 8000 orang, pada tahun 2008 menjadi 380.000 orang. Delapan tahun kemudian, yaitu di 2014 meledak menjadi 1,5 juta orang, demikian data yang dirilis oleh lembaga riset PEW.

Pemerintah Amerika sendiri mengakui Wicca atau aliran kepercayaan penyihir pagan sebagai agama pada 1985. Aliran Wicca sendiri didirikan oleh seorang pendeta yang berlatar belakang sekte Kristen bernama Gerald Brosseau Gardner pada 1940’an, yang disebut sebagai Ancient British Church. Mereka selanjutnya menyebut diri sebagai Wicca Church, dimana ajarannya menggabungkan kepercayaan paganisme, sihir, digabung dengan berbagai pengaruh modern seperti Freemasonry, Hermetic Order of the Golden Dawn dan olkutisme versi Inggris.

Salah satu persamaan aliran Wicca dan para penyihir modern adalah penerimaan dan praktek sihir. Namun Wicca sendiri sangat dipengaruhi oleh feminisme, karena mereka lebih berorientasi kepada menyembah dewi bumi.

Sepertinya para pemimpin Amerika menyadari benar bahwa menjadi pemimpin bukan hanya masalah menjalankan pemerintahan saja, namun juga peperangan rohani. Hal ini bisa kita lihat dengan deretan hamba-hamba Tuhan dan pendeta yang secara rutin hadir di Gedung Putih untuk berdoa dan mendampingi presiden di setiap periodenya.

Seperti pada tahun 1950’an, penginjil muda Billy Graham yang datang ke Gedung Putih untuk berdoa bagi Presiden Harry S Truman, dan bahkan Graham terus menjadi sosok yang cukup dekat dengan presiden-presiden selanjutnya.

Demikian pula dengan Donald Trump, di mana ada beberapa sosok pendeta Injili yang sangat dekat dengannya dan juga dianggap sebagai penasihat rohaninya.

Hal ini menjadi sebuah pengingat bagi orang Kristen, dimanapun kita ditempatkan wajib untuk berdoa bagi pemimpin-pemimpin kita. Seperti Presiden Trump dan jajarannya, mereka menghadapi peperangan rohani setiap hari. Untuk itu mari kita berdoa bagi pemimpin-pemimpin bangsa ini.

Sumber : http://Jawaban.com



Leave a Reply